Dosen Teknik Elektro ITERA Dorong Desa di Pulau Sebesi Mandiri Energi

Dosen Teknik Elektro ITERA Dorong Desa di Pulau Sebesi Mandiri Energi

  • Post author:
  • Post category:Berita
Print Friendly, PDF & Email

ITERA NEWS. Tim dosen Program Studi Teknik Elektro Institut Teknologi Sumatera (ITERA) yang diketuai Dr. Sabhan Kanata, S.T., M.Eng. dan beranggota Syamsyarief Baqaruzi, S.T., M.T., Ali Muhtar S.T., M.Eng., dan Purwono Prasetyawan, S.T., M.T., mendorong Desa Tejang yang berlokasi di Pulau Sebesi, Lampung Selatan sebagai desa mandiri energi. Dalam perencanaan yang dilakukan, tim dosen Prodi Teknik Elektro ITERA akan berkolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk Pemerintah Kabupaten setempat untuk membuat sumber energi baru terbarukan, salah satunya pembangkit listrik tenaga surya (PLTS).

Dr. Sabhan Kanata, S.T., M.Eng., yang juga penerima program Hibah Penelitian Percepatan Guru Besar di bawah 45 tahun (GBU45) ITERA menyebut, penerapan konsep energi baru terbarukan membuka peluang bagi desa atau pulau terpencil di Sumatera untuk dijadikan sebagai binaan dalam Desa Mandiri Energi (DME). Adapun Desa Tejang di Pulau Sebesi, Lampung Selatan, dipilih karena memiliki potensi, baik dari segi pariwisata hingga kesediaan sumber daya alam.

Lebih lanjut, dosen yang menyelesaikan pendidikan magisternya di Universitas Gadjah Mada tahun 2013 itu menuturkan bahwa sumber energi terbesar yang ada di Pulau Sebesi adalah energi surya, yang memiliki Peak Sun Hour (PSH) hingga 5 jam, disusul dengan energi angin yang mempunyai kecepatan 3.5 – 4 m/s, biogas yang berasal dari kotoran manusia dan hewan, limbah domestik, serta sampah atau limbah biodegradable, biodiesel yang berasal dari transesterifikasi minyak kelapa, hingga bioetanol yang berasal dari kulit pisang dan buah cokelat.  Selain itu juga adanya arus bawah laut di sekitar Pulau Sebesi memiliki potensi yang cukup besar untuk dijadikan sebagai sumber energi.

“Sumber energi terbesar yang ada di Pulau Sebesi adalah energi surya, yang memiliki Peak Sun Hour (PSH) hingga 5 jam, disusul dengan energi angin yang mempunyai kecepatan 3.5 – 4 m/s.”

Penelitian yang mendorong desa di Pulau Sebesi mandiri energi merupakan kelanjutan penelitian yang dilakukan Dr. Sabhan Kanata, S.T., M.Eng. Penelitian ini juga merupakan upaya dalam mewujudkan bauran energi 23% pada tahun 2025 sesuai dengan Paris Agreement, terkait dengan kontribusi Indonesia untuk menurunkan emisi gas CO2.

“Saya membuat role model energi dengan berbagai concern yang ada di Desa Tejang Pulau Sebesi. Adapun hal ini disebabkan karena EBT bersifat intermittent yang artinya tidak selalu ada, juga profil beban yang berubah-ubah setiap jamnya. Setelah merumuskan kajian terkait model energi yang cocok untuk diterapkan, nantinya dapat menjadi rekomendasi kepada Pemda setempat,” ujar  Dr. Sabhan.

Tahap Penelitian

Selain melibatkan tim dosen, dalam penelitian tersebut, Dr. Sabhan  juga melibatkan mahasiswa Prodi Teknik Elektro ITERA, dan advisor Prof. Dr. Toto Winata, Ph.D. Penelitian dilakukan dalam beberapa tahap, seperti pencocokan data sekunder dengan data pengukuran di lapangan, pengumpulan data sekunder lainnya seperti sumber energi, profil beban yang ada, demografi penduduk, topografi daerah, potensi hambatan, hingga peluang ekonomi,  perancangan variabel yang dapat memberikan kontribusi, baik kontribusi batasan maupun tujuan; dan rekomendasi yang berupa publikasi maupun paten model.

Dosen yang menyelesaikan studi doktornya di Institut Teknologi Bandung pada tahun 2020 itu juga menyebutkan bahwa dalam jangka panjang, sistem bauran energi dapat diciptakan sesuai dengan rekomendasi dan kebutuhan daerah.  “Misalnya, karena di sana merupakan kawasan pariwisata, dapat dibuat sistem EBT mobile hybrid. Target terbesar kami adalah membuat hybrid energy system secara terpusat,” pungkas Dr. Sabhan. (Natasya Salsabiila El 2019/Humas)