ITERA Jadi Percontohan Pembangunan Infrastruktur Hijau KLHK

ITERA Jadi Percontohan Pembangunan Infrastruktur Hijau KLHK

  • Post author:
  • Post category:Berita
Print Friendly, PDF & Email

ITERA NEWS. Institut Teknologi Sumatera (ITERA) menjadi pilot project atau kampus percontohan program pembangunan infrastruktur hijau yang dilaksanakan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI. Melalui Direktorat Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan KLHK telah membangun satu unit instalasi pengolahan air limbah (IPAL) berkapasitas 100m3/hari di ITERA pada tahun 2020 dan telah beroperasi. KLHK akan kembali membangun satu unit IPAL di ITERA di tahun selanjutnya, sebagai upaya pencegahan dan pengendalian pencemaran air.

Sosialisasi Program Pembangunan Infrastruktur Hijau berupa IPAL domestic ITERA dilaksanakan di Aula Gedung Kuliah Umum ITERA, Senin, 27 Desember 2021. Hadir sejumlah tokoh penting dalam kegiatan tersebut diantaranya Ketua Komisi IV DPR RI Sudin, S.E., Bupati Lampung Selatan, H. Nanang Ermanto, Luckmi Purwandari, S.T., M.Si selaku Direktur Pengendalian Pencemaran Air KLHK sekaligus pemateri, Kepala Dinas lingkungan hidup Lampung Selatan Febri Bastian S.E,. M.Ling dan Rektor ITERA yang diwakili Ketua Jurusan Teknologi Infrastruktur dan Kewilayahan ITERA, Dr. Rahayu Sulistyorini, S.T., M.T.

Dalam sambutannya, Dr. Rahayu Sulistyorini, S.T., M.T., menyampaikan terima kasih atas bantuan infrastruktur hijau pencemaran air berupa IPAL yang akan dibangun KLHK di ITERA. Dr. Rahayu menjelaskan sebuah kehormatan bagi ITERA dapat menjadi pilot project  terkait program infrastruktur hijau tersebut. Ia berharap dengan bantuan IPAL tersebut ITERA dapat menjadi kampus hijau dan mendukung program tri dharma perguruan tingginya menjadi lebih baik. Selain itu, keberadaan IPAL dari KLHK, turut mengantarkan ITERA menempati posisi ke-13 nasional dalam pemeringkatan kampus paling berkelanjutan versi UI Green Metric tahun 2021.

Ketua Komisi IV DPR RI Sudin, S.E., dalam kesempatan tersebut menyampaikan bahwa pembangungan IPAL di ITERA sangat sesuai dengan visi misi kampus ITERA yang akan terus tumbuh menjadi kampus hijau dan berkelanjutan. Pada kesempatan tersebut, Sudin menegaskan aspirasinya didalam mendukung pembangunan infrastruktur hijau, berupa IPAL di ITERA.

Sementara Direktur Pengendalian Pencemaran Air KLHK, Luckmi Purwandari, S.T., M.Si., menyebut tidak semua kampus mendapatkan bantuan IPAL tersebut. Luckmi berharap ITERA sebagai pilot project akan menjadi inspirasi bagi lingkungan sekitarnya dalam mengelola air limbah.

“Semoga apa yang akan dibangun di ITERA kedepannya menjadi inspirasi bagi lingkungan sekitarnya dalam mengelola air limbah, “ ujar Luckmi.

Dalam pengantar materi, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Lamsel, Febri Bastian S.E,. M.Ling., menjelaskan dalam upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup, sangat diperlukan perencanaan, pemanfaatan, pemeliharaan, pengawasan, penegakan hukum serta kolaborasi social movement bersama SDM terampil. Febri yakin SDM terampil tersebut saat ini dimiliki ITERA.

Dalam sesi pemaparan materi, Luckmi Purwandari, S.T., M.Si menyebut terdapat dua pokok masalah lingkungan hidup yaitu kerusakan lingkungan dan pencemaran air. Luckmi menjelaskan banyaknya indikasi pencemaran air tersebut karna banyaknya pembangunan industri di permukiman. Luckmi menegaskan diperlukan solusi menganggulangi masalah tersebut lewat pengelolaan kualitas air, pengelolaan air limbah dengan pendekataan kemitraan, akses air bersih, peran masyarakat, serta membangun teknologi pengelolaan limbah melalui IPAL seperti IPAL di ITERA. Nantinya IPAL yang dibangun di ITERA akan memiliki kapasistas 100 m3/hari.

Selanjutnya, kegiatan dilanjutkan dengan sesi diskusi, tanya jawab dan penutup. (Humas)