Dosen ITERA Jadi Narasumber Pengembangan Komoditas Kopi Aceh Kemenparekraf

Dosen ITERA Jadi Narasumber Pengembangan Komoditas Kopi Aceh Kemenparekraf

  • Post author:
  • Post category:Berita
Print Friendly, PDF & Email

ITERA NEWS. Tiga dosen Institut Teknologi Sumatera (ITERA) yaitu Surya Tri Esthi Wira Hutama., S.T.,M.PWK, Rinaldi Ikhram., S.T.,M.T dan Zenia F Saraswati., S.T.,M.PWK., menjadi narasumber dalam focus group discussion Pengembangan komoditas kopi Gayo sebagai daya tarik pariwisata Aceh Tengah, beberapa waktu lalu. Kegiatan tersebut diselenggarakan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) melalui Direktorat Kelembagaan, Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan.

Diskusi kelompok terpumpun tersebut melibatkan dua pemerintah kabupaten yang memiliki angka produksi Kopi Gayo cukup produktif, yaitu Kabupaten Aceh Tengah dan Bener Meriah. Hadir dalam kegiatan tersebut Direktur Kelembagaan Kemenparekraf, Drs. Reza Fahlevi, M.Si.

Dalam sesi diskusi, para narasumber ITERA menekankan bahwa bila saat ini, Kopi Gayo telah mampu berkeliling dunia, maka seharusnya banyak orang yang datang dan berkunjung ke lokasi produksinya. Untuk itu perlu dilakukan kajian secara lengkap tentang sudah sejauh mana komoditas ini dikenal di pasar internasional.

“Upaya yang ditawarkan dalam pengembangan kopi Gayo adalah dengan menggunakan coffee trail sebagai media pengembangan destinasi wisata berbasis kopi dengan memberdayakan kekayaan alam dan obyek yang sudah ada.”

Direktur Kelembagaan Kemenparekraf, Drs. Reza Fahlevi, M.Si., menyebut, melalui kegiatan tersebut Kemenparekraf mengharapkan terbangunnya koordinasi dan kerja sama antarpemerintah daerah untuk mengembangkan komoditas kopi sebagai destinasi wisata.

“Keberadaan Kopi Gayo saat ini berlaku sebagai komoditas unggulan berskala nasional dan internasional masih belum berimplikasi secara signifikan terhadap pembangunan daerah. Salah satu yang diharapkan dari implikasi dari kopi gayo adalah mampu meningkatkan kunjungan kepariwisataan Provinsi Aceh,” ujar Reza Fahlevi.

Sementara para narasumber menekankan, upaya yang ditawarkan dalam pengembangan kopi Gayo adalah dengan menggunakan coffee trail sebagai media pengembangan destinasi wisata berbasis kopi dengan memberdayakan kekayaan alam dan obyek yang sudah ada. Melalui hal ini diharapkan mamu meningkatkan kunjungan pariwisata di Kabupaten Aceh Tengah dan Bener Meriah sebagai kawasan produsen Kopi Gayo di Provinsi Aceh. (Rilis/Humas)