Jalani Perkuliahan di ITERA, 13 Mahasiswa UTeM Malaysia Belajar Budaya Indonesia

Jalani Perkuliahan di ITERA, 13 Mahasiswa UTeM Malaysia Belajar Budaya Indonesia

  • Post author:
  • Post category:Berita
Print Friendly, PDF & Email

ITERA NEWS. Sebanyak 13 mahasiswa asal Universiti Teknikal Malaysia Melaka (UTeM), Malaysia, sudah mulai menjalani perkuliahan di Institut Teknologi Sumatera (ITERA), sejak awal perkuliahan semester gasal 2023/ 2024. Selain berbaur dan belajar bersama dengan mahasiswa ITERA di dalam kelas, mereka belajar mengenal kebudayaan Indonesia dari interaksi yang dilakukan.

Amir Haziq bin Nordin salah satu mahasiswa UTeM, mengaku senang bisa tergabung dalam program student mobility yang merupakan kerja sama antara ITERA dan UTeM. Amir juga kagum dengan kampus ITERA yang menurutnya sangat luas. “Orang Indonesia sangat ramah, sehingga kami tidak perlu beradaptasi dengan susah. Karena latar belakang bahasa dan budaya yang serumpun, membuat kami tidak perlu beradaptasi lama di Lampung ini,” ujar Amir, saat ditemui di sela perkuliahan.

Amir juga mengaku mendapatkan kesempatan yang baik, karena ITERA merupakan kampus berkelanjutan, karena mengintegrasikan banyak unit di dalam kampus, seperti adanya Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), Kebun Raya ITERA, embung, dan banyak fasilitas lainnya.

Mahasiswa UTeM lainnya, Nur Khalidah Yasmin binti Kabul atau akrab disapa Kelly juga mengaku senang bisa memiliki teman mahasiswa Indonesia.  “Saya berharap bisa belajar banyak budaya di Indonesia. Seperti mahasiswa pada umumnya, saya ingin belajar dengan baik dan mendapat nilai  terbaik walau saya tidak berkuliah di UTeM da nada beberapa perbedaan sistem perkuliahan,” tutur Kelly.

Kelly menjelaskan, perbedaan sistem perkuliahan di Malaysia, sebelum mendapat gelar degree (S1), mereka harus mengambil gelar diploma terlebih dahulu. Berbeda seperti di Indonesia, mahasiswa bisa langsung mengambil kuliah sarjana (S1) tanpa mengambil kuliah diploma terlebih dahulu.

Sementara Kelly mengaku kaget dengan masakan-masakan Indonesia yang dinilai pedas. Meskipun pedas, Kelly dan teman-temannya mengaku tidak membutuhkan waktu lama untuk beradaptasi dengan makanan di Indonesia.

Sama seperti Amir, Kelly juga menaruh kekaguman pada luas kampus ITERA. “Saya berharap, maket plan ITERA yang ada di Gedung A ITERA nantinya akan benar-benar menjadi nyata. Jika maket itu menjadi nyata, ITERA pastinya akan semakin berdaya saing di Indonesia,” tambah Kelly.

Amir dan Kelly, bersama 11 mahasiswa UTeM lainnya, mengaku memiliki pengalaman menarik saat sampai di Indonesia. Mereka menilai, jalanan di Indonesia sangat sibuk. “Begitu sampai di Indonesia saya merasa terkejut karena ramainya kendaraan bermotor yang memadati jalanan,” ujar Amir.

Sementara Kelly mengaku kaget dengan masakan-masakan Indonesia yang dinilai pedas. Meskipun pedas, Kelly dan teman-temannya mengaku tidak membutuhkan waktu lama untuk beradaptasi dengan makanan di Indonesia.

Mewakili teman-temannya, Amir mengaku ingin menjalani perkuliahan dengan baik di ITERA selama satu semester, dan dapat membawa hasil yang baik saat Kembali ke UTeM. “Semoga program student mobility ini dapat dilanjutkan dengan harapan supaya lebih banyak lagi mahasiswa UTeM yang dapat memanfaatkan program ini,” ujar Amir.

Jurnalis : Josevein Hutagalung (Teknik Elektro)
Fotografer : Angel Natalie Nauli Siregar (Desain Komunikasi Visual)