Dosen Teknik Lingkungan ITERA Paparkan Penanganan Limbah Mikroplastik dalam Konferensi Internasional

Dosen Teknik Lingkungan ITERA Paparkan Penanganan Limbah Mikroplastik dalam Konferensi Internasional

  • Post author:
  • Post category:Berita
Print Friendly, PDF & Email

ITERA NEWS. Dosen Program Studi Teknik Lingkungan Institut Teknologi Sumatera (ITERA), Mutiara Fajar, S.T., M.T., memaparkan penelitiannya berjudul The effect of filter media size and loading rate to filter performance of removing microplastics using rapid sand filter”, dalam konferensi internasional “Plastic/Microplastic Pollution and Management”, yang diselenggarakan oleh Asia-Pasific Network (APN), Rabu, 2 Juni 2021.

Konferensi ini terselenggara atas kerjasama APN dengan Sirindhorn International Institute of Technology (SIIT) Thammasat University, Thailand, Institut Teknologi Bandung dan Van Lang University, Vietnam. Konferensi dilakukan secara dalam jaringan (daring) yang dihadiri oleh 17 pembicara dari berbagai universitas di tiga negara studi kasus penelitian yaitu Thailand, Vietnam dan Indonesia.

Dalam presentasinya, dosen ITERA, Mutiara Fajar, S.T., M.T., menyampaikan bahwa rapid sand filter atau teknologi saringan pasir cepat dapat digunakan sebagai salah satu alternatif untuk mencegah penyebaran mikroplastik ke perairan. Dengan berbagai variabel uji, seperti ukuran mikroplastik dan kecepatan filtrasi akan berpengaruh terhadap performa dari metode yang digunakan. Untuk itu dibutuhkan penelitian mendalam terkait pengaruhnya dan bagaimana implementasi dalam mencegah penyebaran mikroplastik.

“Mikroplastik merupakan plastik yang sudah mengalami degradasi ukuran menjadi ukuran yang lebih kecil yaitu kecil dari 5 mm. Mikroplastik dapat berasal dari bahan kosmetik, serat pakaian atau pecahan dari plastik yang berukuran lebih besar.”

Mutiara menyebut, berdasarkan studi literatur, mikroplastik merupakan plastik yang sudah mengalami degradasi ukuran menjadi ukuran yang lebih kecil yaitu kecil dari 5 mm. Mikroplastik dapat berasal dari bahan kosmetik, serat pakaian atau pecahan dari plastik yang berukuran lebih besar.

Pengaruh Mikroplastik

Dalam konferensi yang dihadiri sekitar 140 peserta dari berbagai negara tersebut, Prof. Dr. Pruettha Nanakorn dari Thammasat University menyampaikan konferensi mikroplastik tersebut bertujuan untuk mengetahui perkembangan terkini terkait isu mikroplastik secara umum maupun pada wilayah studi di dunia. Selain itu juga guna mengetahui pengaruh mikroplastik terhadap makhluk hidup, dan mengetahui teknologi yang bisa digunakan untuk mencegah atau mengontrol keberadaan mikroplastik.

Konferensi ini turut menghadirkan keynote speaker yaitu Dr. Musthaq Ahmed Memon (UNEP), Dr. Novrizal Tahar (Direktur Pengelolaan Sampah KLHK) dan Dr. Nguyen Trung Viet (Head of Solid Waste, Ho Chi Minh). Setelah mengikuti kegiatan konferensi ini dapat menjadi sarana bertukar informasi dan mengasah kemampuan dalam menyampaikan gagasan, serta diharapkan mampu menjadi jembatan bagi ITERA dalam menjalin kerjasama penelitian kedepan. (Rilis/Humas)