Purino Teknologi Kebumian dan Mineral ITERA Kupas Fenomena Gempa Swarm Pesawaran

Purino Teknologi Kebumian dan Mineral ITERA Kupas Fenomena Gempa Swarm Pesawaran

  • Post author:
  • Post category:Berita
Print Friendly, PDF & Email

ITERA NEWS.  Pusat Riset dan Inovasi (Purino) Teknologi Kebumian dan Mineral ITERA, bersama peneliti penerima dana Hibah Penelitian ITERA tahun 2021, mengadakan kegiatan website seminar bertajuk Mengenal Gempa Swarm di Indonesia, Kamis, 3 Juni 2021. Kegiatan ini menghadirkan dua narasumber utama yaitu, Perwakilan BMKG Stasiun Geofisika Kelas III Lampung Utara, Adhi Wibowo, S.T.,M.Sc., dan dosen Program Studi Geofisika ITERA Izaina Nurfitriana, S.Si., M.Sc., yang juga peneliti penerima Hibah Penelitian ITERA 2021.

Dalam pembukaan kegiatan, Ketua Lembaga Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat dan Penjamin Mutu ITERA, Acep Purqon, Ph.D., menyampaikan, tema penelitian mengenai bencana sangat berguna, mengingat di Indonesia khususnya di Provinsi Lampung adalah daerah yang memiliki potensi kebencanaan paling lengkap. Acep berharap para peserta webinar dapat menyerap ilmu pengetahuan yang diberikan para pakar dan narasumber yang telah melakukan riset tentang fenomena gempa swarm yang terjadi di Indonesia, khususnya di Provinsi Lampung, dengan sebaik-baiknya.

Dalam sesi materi, perwakilan BMKG Stasiun Geofisika Kelas III Lampung Utara, Adhi Wibowo, S.T.,M.Sc., menjelaskan seputar gempa bumi serta variasi pergerakan lempeng, jenis gempa serta tipe-tipe gempa, yang salah satunya adalah gempa swarm. “Gempa swarm adalah aktivitas gempabumi dengan magnitude relative kecil dengan frekuensi kejadian sangat tinggi dan berlangsung dalam waktu relative lama di wilayah yang sangat lokal.”, ujar Adhi.

“Meski gempa bumi swarm tidak membahayakan, akan tetapi tidak ada salahnya masyarakat tetap berhati-hati dan selalu waspada. Adhi juga mengimbau agar masyarakat tidak mudah percaya pada berita-berita bohong (hoaks) dan memastikan mendapat informasi resmi mengenai gempa bumi dari BMKG.”

Adhi juga menambahkan meski gempa bumi swarm tidak membahayakan, akan tetapi tidak ada salahnya masyarakat tetap berhati-hati dan selalu waspada. Adhi juga mengimbau agar masyarakat tidak mudah percaya pada berita-berita bohong (hoaks) dan memastikan mendapat informasi resmi mengenai gempa bumi dari BMKG.

Pemateri ke dua, Izaina Nurfitriana, S.Si., M.Sc., secara rinci membawakan topik mengenai gempa swarm yang baru-baru ini terjadi di Lampung, yaitu di daerah Pesawaran pada bulan Januari 2021. Izaina menyebut, pada saat fenomena gempa swarm terjadi di Pesawaran, banyak media pemberitaan elektronik yang membahas mengenai gempa yang terjadi berulang kali dalam satu hari di daerah Pesawaran. Izaina dan timnya pun langsung terjun ke lapangan untuk meneliti tentang penyebab gempa terjadi.

“Dari hasil penelitian kami, terduga adalah sesar (patahan) Menanga dan juga ada manifestasi geothermal yang dibuktikan dengan adanya sumur yang airnya panas serta sungai dengan air hangat. Ditambah ada dua gunung berapi yang saat ini sedang beristirahat dan tidak menutup kemungkinan gunung tersebut dapat kembali aktif,”ujar Izaina. (Rilis/Humas)