Ciptakan Pupuk Cair dari Limbah Tahu Dosen ITERA Raih Juara 1 Lomba Apresiasi Anugerah IPTEK

Ciptakan Pupuk Cair dari Limbah Tahu Dosen ITERA Raih Juara 1 Lomba Apresiasi Anugerah IPTEK

  • Post author:
  • Post category:Berita
Print Friendly, PDF & Email

ITERA NEWS. Dosen Program Studi Biologi Institut Teknologi Sumatera (ITERA), Muhammad Asril, S.Si., M.Si., berhasil meraih juara satu dalam Lomba Apresiasi Anugerah IPTEK Provinsi Lampung tahun 2020. Asril keluar sebagai juara pertama kategori peneliti setelah menciptakan produk inovasi Proteolizer – Chili Booster yaitu pupuk hayati dari limbah cair tahu yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman cabai.

Dalam ajang yang diselenggarakan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Balitbangda) Provinsi Lampung tersebut penghargaan bagi para juara diserahkan oleh Gubernur Provinsi Lampung, yang diwakili oleh Sekretaris Daerah, Ir. Fahrizal Darminto,M.A., di Hotel Emersia, Bandar Lampung, Selasa, 17 November 2020. Turut menyaksikan penganugerahan tersebut Wakil Rektor Bidang Akademik ITERA Prof. Dr.Ing., Mitra Djamal, dan para pimpinan perguruan tinggi di Provinsi Lampung.

Dosen Biologi ITERA Muhammad Asril, S.Si., M.Si., menyampaikan  produk inovasi Proteolizer – Chili Booster yang dibuat selain untuk mendorong pertumbuhan tanaman cabai para petani, juga untuk meminimalisir pencemaran air akibat limbah produsen tahu.

“Limbah cair tahu yang digunakan merupakan limbah yang terbuang dan beresiko mencemari lingkungan jika tidak melalui proses yang baik. Dalam cairan tersebut, terdapat isolat bakteri proteolitik terbaik berasal dari limbah cair tahu berkode BLT-12 memiliki indeks proteolitik 3,200 selama 48 jam inkubasi yang dapat dimanfaatkan sebagai pupuk hayati,”terang Asril.

“Saat ini pupuk cair proteolizer sudah lolos tahap pemeriksaan formalitas dan menunggu pemeriksaan substantif, harapan saya inovasi ini dapat segera mendapatkan paten.”

Meski telah meraih juara, Asril mengaku akan terus melanjutkan inovasinya tersebut ke tahap lebih lanjut yaitu melakukan aplikasi di lapangan dengan berbagai kondisi daerah sehingga pupuk cair proteolizer buatannya dapat digunakan oleh para petani. Selain itu, dia juga berharap produk inovasi hasil penelitiannya tersebut segera mendapatkan paten dan dapat diproduksi dalam skala besar. “Saat ini pupuk cair proteolizer sudah lolos tahap pemeriksaan formalitas dan menunggu pemeriksaan substantif, harapan saya inovasi ini dapat segera mendapatkan paten,” ujar Asril.

Inovasi Baru

Selain melakukan penelitian dari limbah cair tahu, saat ini, Asril juga tengah melakukan inovasi lain. Dia sedang melakukan penelitian untuk dapat menemukan bakteri baru dalam melarutkan fosfat yang berguna untuk merecovery kondisi tanah di ITERA yang kondisinya belum cukup subur. “Nantinya, kedua inovasi ini akan saya kombinasikan menjadi konsorsium mikroba yang potensial,” ujar Asril.

Asril berharap, inovasi-inovasi yang dilakukannya dapat memotovasi mahasiswanya di Program Studi Biologi ITERA, dan memanfaatkan potensi yang ada di Lampung dan Sumatera untuk menghasilkan berbagai inovasi.

Wakil Rektor Bidang Akademik ITERA, Prof. Dr.Ing., Mitra Djamal, mengapresiasi prestasi yang diperoleh oleh salah satu dosen ITERA tersebut. Ia menyebut, prestasi tersebut adalah wujud komitmen dosen dalam mengemban salah satu tri dharma perguruan tinggi yaitu penelitian.

“Pak Asril adalah dosen ITERA yang komitmen dengan keilmuannya dan tugasnya sebagai dosen yakni dalam tridarma perguruan tinggi, salah satunya dalah di bidang penelitian. Prestasi ini merupakan hasil dari kerja keras beliau yang perlu bersama kita apresiasi,” ujar Prof. Mitra. [Humas]