Terbitkan 61 Buku dalam Setahun, Dosen DKV ITERA Raih Penghargaan Indonesia Book of Records

Terbitkan 61 Buku dalam Setahun, Dosen DKV ITERA Raih Penghargaan Indonesia Book of Records

  • Post author:
  • Post category:Berita
Print Friendly, PDF & Email

ITERA NEWS. Dosen Program Studi Desain Komunikasi Visual (DKV) Institut Teknologi Sumatera (ITERA) Harits Setyawan, S.Pd., M.Pd., baru saja dianugerahi penghargaan Indonesia Book of Records. Penghargaan tersebut diperoleh berkat kegigihannya menerbitkan 61 judul buku dalam kurun waktu setahun, pada 2022. Semangatnya menulis dan menerbitkan buku menjadi inspirasi sivitas akademika ITERA.

Menulis dan menerbitkan buku sepertinya telah menjadi rutinitas dosen yang juga tutor, dan instruktur Bahasa Inggris di 10 universitas yang ada di Indonesia ini. Harits pertama kali menerbitkan buku pada tahun 2018 bersama rekan-rekan dosen lainnya. Buku pertama Harits berbentuk bunga rampai yang berisi kisah  inspiratif dari para penulisnya. Sejak saat itu, Harits mengaku rutin menulis.

Awalnya, hanya 2 buku setiap tahun. Lalu, setelah dipercaya untuk memimpin ITERA Press pada tahun 2020-2021 Harits mengaku semakin terdorong untuk menulis. “Ada perasaan bangga ketika mengajar menggunakan buku karya kita sendiri. Itu semakin memotivasi saya untuk terus menulis,” tutur Harits saat ditemui di kampus, beberapa waktu lalu.

Ada perasaan bangga ketika mengajar menggunakan buku karya kita sendiri. Itu semakin memotivasi saya untuk terus menulis

Harits yang saat ini menjadi dosen peringkat 1 Sinta Score Overall se- ITERA menyampaikan pentingnya menulis buku. Salah satu buku karyanya yang menurut Harits berkesan adalah buku berjudul Critical Reading: English for Science and Engineering. Buku yang kini digunakan di kelas Bahasa Inggris sebelum tugas belajar. “Buku ini paling berkesan karena melalui proses yang panjang dan penyesuaian dengan aktivitas lain seperti mengajar dan lainnya,” ujar Harits.

Selain itu, buku lainnya yaitu Anugerah: Puisi & Pantun Cinta yang sering Harits gunakan untuk intermeso di kelas. Puisi dan pantun lucu di dalam buku itu kerap menjadi pemecah keheningan saat Harits mengajar mahasiswa. Harits mengaku ingin menularka semangat menulis kepada para dosen dan mahasiswa ITERA. Harits berencana untuk mengajak dosen serta mahasiswa-mahasiswi ITERA untuk menulis melalui program kolaborasi menulis dosen dan mahasiswa yang digagas oleh ITERA Press. “Selain dapat meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam menulis, menulis bersama-sama juga dapat menghasilkan buku dalam jumlah yang besar sehingga akan berdampak pada peningkatan peringkat Sinta penulis dan kampus,” ujar Harits.

Kesulitan Menulis

Dari pengalaman Harits, kesulitan terbesar seorang penulis ketika akan menerbitkan buku dalam jumlah yang banyak adalah biaya apabila menerbitkan buku ke penerbit yang berbayar dan proses yang lama apabila menerbitkan buku ke penerbit yang tidak memungut biaya. Hadirnya ITERA Press, menurut Harits menjadi solusi bagi permasalahan-permasalahan tersebut.

“Sivitas akademika ITERA dapat menerbitkan buku sebanyak apapun, prosesnya cepat, dan tanpa biaya di ITERA Press,” ujar Harits.

Selain penghargaan dari Indonesia Book of Records, sebelumnya Harits juga pernah meraih penghargaan Lembaga Prestasi Indonesia – Dunia (LEPRID) dan Gerakan Menulis Buku (GMB) Indonesia. Menurut Harits, prestasi-prestasi tersebut dapat diraih karena dukungan banyak pihak. Harits menyampaikan terima kasih kepada rekan-rekan dosen yang selama ini mendukung, diantaranya Doni Alfaruqy, M.Pd. yang merupakan Pemimpin Redaksi ITERA Press dan juga seluruh tim ITERA Press. Harits berharap sivitas akademika ITERA dapat memanfaatkan semaksimal mungkin fasilitas penerbitan yang telah diberikan oleh kampus. ”Mari kita wujudkan ITERA kampus berprestasi, salah satunya yaitu dengan meningkatkan publikasi dalam bentuk buku,” pungkas Harits.

Reporter          : Zelvia Faradika (Perencanaan Wilayah dan Kota)