Peringati Hari Antariksa Dunia OAIL ITERA Adakan Kolokium Astronomi

Peringati Hari Antariksa Dunia OAIL ITERA Adakan Kolokium Astronomi

  • Post author:
  • Post category:Berita
Print Friendly, PDF & Email

ITERA NEWS. Dalam memperingati Hari Antariksa Dunia (World Space Week) Unit Pelaksana Teknis (UPT) Observatorium Astronomi ITERA Lampung (OAIL) menyelenggarakan kegiatan kolokium astronomi bertajuk Memburu exoplanet dengan Transiting Exoplanet Survey Satellite (TESS), Selasa (13/10/2020). Sebanyak 110 peserta yang didominasi oleh mahasiswa mengikuti kegiatan dengan narasumber dosen astronomi ITERA, Ridlo W. Wibowo, M.Si. dan dimoderatori oleh Hendra Agus Prastyo, M.Si.

Ridlo W. Wibowo, M.Si dalam pemaparannya mengenalkan satelit survey (TESS) yang misinya mencari eksoplanet terutama yang mengorbit bintang-bintang di dekat Matahari. Eksoplanet adalah planet ekstrasolar (planet di luar Tata Surya). Jika selama ini muncul pertanyaan adakah makhluk hidup di luar bumi? Menurut Ridlo hingga saat ini belum ditemukan bukti adanya makhluk hidup di luar bumi.
“Astronom saat ini sedang mencari tanda-tanda kehidupan di luar Bumi, tidak hanya di Tata Surya namun juga di sistem keplanetan lain,” ujar Ridlo.

“Astronom saat ini sedang mencari tanda-tanda kehidupan di luar Bumi, tidak hanya di Tata Surya namun juga di sistem keplanetan lain.”

Ridlo menyebut, terdapat beberapa metode yang dapat digunakan untuk menemukan exoplanet, antara lain kecepatan radial, transit, microlensing, astrometri, direct imaging, dan pulsar timing. Metode yang paling popular digunakan adalah metode kecepatan radial dan metode transit. Metode kecepatan radial memanfaatkan tarikan planet terhadap bintang induk sehingga dapat diamati pergerakannya melalui efek Doppler yang dapat diukur pada spektrum bintang. Menggunakan metode ini kita dapat memperkirakan massa planet.

Metode selanjutnya adalah metode transit yang digunakan juga oleh satelit TESS. Metode ini memanfaatkan momen ketika planet melintas di depan bintang induk sehingga intensitas cahaya bintang induk turun sesaat. Dengan mengukur seberapa besar turunnya intensitas cahaya bintang kita dapat menentukan radius planet. Dari perulangan/periode kejadian transit kita juga dapat peroleh jarak planet ke bintang. Parameter massa, radius, dan jarak planet ke bintang menjadi informasi paling penting untuk menentukan apakah planet tersebut berada pada zona layak huni.

Satelit TESS

Selanjutnya Ridlo memaparkan mengenai misi dan seperti apa data satelit TESS. Setelah dua tahun menjalankan misinya, TESS telah mensurvey 75% langit dan menemukan ribuan kandidat planet; 66 diantaranya telah terkonfirmasi dan 2.100 kandidat planet belum terkonfirmasi. Setelah memaparkan mengenai misi dan data yang dihasilkan oleh satelit TESS, Ridlo mengajak peserta berdiskusi mengenai sains apa saja yang bisa dilakukan dengan data TESS yang ada.

Selain mengadakan kegiatan kolokium astronomi, sebagai rangkaian peringatan hari Antariksa Dunia, OAIL ITERA juga mengadakan kegiatan olah citra astrofotografi hingga astro kuis. Sebanyak 57 peserta dari berbagai daerah di Indonesia berpartisipasi dalam ajang kompetisi olah citra astrofotografi tersebut. Kualifikasi penilaian citra yang telah dikirimkan melalui akun media instagram melalui jumlah suka terbanyak, voting serta penilaian juri. [OAIL/Humas]