Keilmuan Teknik Geomatika Dibutuhkan Dalam Mendukung Kemandirian Energi

Keilmuan Teknik Geomatika Dibutuhkan Dalam Mendukung Kemandirian Energi

  • Post author:
  • Post category:Berita
Print Friendly, PDF & Email

ITERA NEWS. Program Studi Teknik Geomatika, Jurusan Teknologi Infrastruktur dan Kewilayahan, ITERA menyelenggarakan seminar online bertema Geomatika untuk energi, pada Selasa, 13 Oktober 2020. Seminar tersebut menghadirkan narasumber Ernis Lukman, S.T., M.I.L., seorang analis pemafaatan energi dari Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Lampung, dan praktisi Lead Geodetic Engineer PT. Solusi Energy Nusantara (SENA), M. Gunawan Raditya, S.T. dan diikuti sebanyak 340 peserta.

 Ketua Jurusan Teknologi Infrastruktur dan Kewilayahan ITERA, Dr. Rahayu Sulistyorini, S.T., M.T., dalam sambutan menyampaikan bahwa geomatika merupakan salah satu program studi tertua di ITERA. Prodi Geomatika juga menjadi prodi dengan lulusan tercepat, pada wisuda periode Oktober 2020. Dia berharap, melalui seminar tersebut mahasiswa dan lulusan bisa mendapatkan transfer pengalaman dari para narasumber, dan memperkaya pengetahuan baik dari sisi regulator dan praktisi bidang energi.

Dalam kesempatan tersebut, Ernis Lukman, S.T., M.I.L. yang juga alumni Teknik Geodesi dan Geomatika Institut Teknologi Bandung memaparkan bahwa rasio elektrivikasi Provinsi Lampung sebesar 96,3% dan eletrivikasi desa 99,3%. “Provinsi Lampung mempunyai semangat dalam pertumbuhan energi baru dan terbarukan (EBT). Salah satu EBT yang saat ini dikelola adalah Gas Alam di Tanggamus yang dikelola oleh PT Pertamina Geotermal Energi,”jelas Ernis.

Provinsi lampung juga memiliki pembangkit listrik tenaga angin di kawasan pantai Pesisir Barat yang dibangun sejak 2012 dengan kecepatan angin 4,3 m/s. Kecepatan tersebut masih kurang dan perlu adanya rekayasa teknologi agar lebih efektif. Terakhir Ernes juga menyampaikan, bahwa Dinas ESDM Provinsi Lampung juga membina desa untuk membangun EBT Bio Gas / Bio Masa dari kotoran perternakan di beberapa daerah di Lampung. Oleh karena itu tidak hanya lulusan dari geomatika,, akan tetapi semua bisa saling berkerjasama dan berkontribusi dalam usaha kemandirian Energi dan membangun Energi Baru dan Terbarukan.

“Provinsi Lampung mempunyai semangat dalam pertumbuhan energi baru dan terbarukan (EBT). Salah satu EBT yang saat ini dikelola adalah Gas Alam di Tanggamus yang dikelola oleh PT Pertamina Geotermal Energi.”

Sementara narasumber kedua M. Gunawan Raditya, S.T., menjelaskan bahwa Indonesia baru memiliki sambungan jaringan gas 3,5% atau 517 ribu sambungan jaringan gas di 40 kabupaten kota.

Jumlah tersebut masih sangat kurang karena rencana pada tahun 2025 harus tercapai 4,3 juta sambungan jaringan gas. Terwujudnya sambungan jaringan gas tidak hanya dari sisi pemerintan dan praktisi saja akan tetapi masyarakat juga harus ikut serta. Sayangnya, masyarakat masih memiliki ketakutan terutama meledaknya sambungan jaringan gas sewaktu waktu dan mengakibatkan kerugian. Padahal sambungan jaringan gas yang dibangun, saat ini sudah aman dan memiliki manfaat yakni menghemat kebutuhan rumah tangga. Selain itu juga dapat mengurangi impor LPG, hingga mengurangi bea BBM transportasi distribusi gas.

“Semua generasi milenial maupun kolonial di bidang geomatika maupun bidang lainnya bisa berperan dalam pembangunan bidang energi terutama dalam EBT,” ujar Gunawan.

Peran utama keilmuan geomatika dan geodesi yang tidak bisa digantikan oleh keilmuan lain dalam memberi kontribusi pada perkembangan energi terbarukan adalah ilmu dalam penentuan posisi untuk menghasilkan koordinat x,y,z. Sebab setiap titik didunia ini punya koordinat dan tidak memiliki yang sama, oleh karena itu setiap pembangunan atau apapun itu pasti membutuhkan koordinat.

Lebih lanjut, Gunawan menyampaikan, kendala program nawacita presiden dalam kemandirian energi dan tersambungnya jaringan gas adalah karena kurangnya sosialisasi di masyarakat, yang menyebabkan masih adanya kekhawatiran pengguna. Untuk itu diperlukan kerjasama antara masyarakat dan pemerintah untuk mengedukasi masyarakat lain agar dapat menerima program kemandirian energi tersebut. [Geomatika/Humas]