Mahasiswa ITERA Gali Data Kebencanaan dan Geowisata Anak Krakatau

Mahasiswa ITERA Gali Data Kebencanaan dan Geowisata Anak Krakatau

  • Post author:
  • Post category:Berita
Print Friendly, PDF & Email

ITERA NEWS. Tim Mahasiswa Program Studi  Teknik Geofisika Institut Teknologi Sumatera (ITERA) melakukan penggalian data kebencanaan dan Geowisata di Gunungapi Anak Krakatau selama 2 hari pada tanggal 1-2 April 2023 didampingi oleh Dr. Nono Agus Santoso, S.Si., M.T. yang meliputi koordinat lokasi, jumlah penduduk sekitar dan jarak antar pulau serta pengamatan langsung untuk membuat peta rawan bencana dan peta jalur evakuasi. Sedangkan, penggalian data Geowisata meliputi koordinat, singkapan dan kondisi geologi yang nantinya digunakan untuk pemetaan geosite dan jalur geowisata.

Kegiatan tersebut juga dilaksanakan menilai Gunungapi Krakatau merupakan tempat yang cocok untuk dijadikan obyek project based learning Geofisika Gunungapi di matakuliah Teknik Geofisika ITERA.

Dalam perjalanannya menuju Gunungapi Anak Krakatau, Tim mahasiswa melakukan melakukan wawancara dengan kepala dusun di pulau sebesi untuk mendapatkan informasi geografi  dipulau Sebesi yang dilanjutkan pengamatan Pulau Panjang untuk mengamati kondisi geologinya. Dr. Nono Agus Santoso, S.Si., M.T menjelaksan jika tim menemukan singkapan piroklastik dimana didalamnya terdapat banyak pumice bersebaran.

Di lokasi Gunungapi Anak Krakatau,  Dr. Nono menjelaskan ke timnya bahwa Anak Krakatau merupakan gundukan pasir akibat erupsi 2018 yang juga merupakan Gunungapi bawah laut aktif muda di Komplek Vulkanik Krakatau. Dr. Nono menuturkan bahwa Gunungapi tersebut adalah objek berharga yang bisa kita pelajari aktivitas tiap tahunnya.

“Anak Krakatau merupakan gundukan pasir akibat erupsi 2018 di Komplek Vulkanik Krakatau yang juga merupakan Gunungapi bawah laut aktif muda” Tutur Dr. Nono

Dari kegiatan tersebut, Dr. Nono Agus Santoso, S.Si., M.T berharap dengan melakukan penggalian data di Krakatau, mahasiswa paham mengenai potensi Gunungapi yang ada di Indonesia. Dr. Nono juga mengatakan bahwa Gunungapi adalah sumber energi dan mineral yang dapat bermanfaat untuk masyarakat sekitar sehingga  diperlukan sinergi. (Rilis/Humas)