ITERA NEWS. Institut Teknologi Sumatera (Itera), melalui Program Studi Sains Atmosfer dan Keplanetan (SAP) dan Pusat Observatorium Itera Lampung (OAIL), bekerja sama dengan Center for the Study of Science and Mathematics (SESIM), menyelenggarakan pelatihan guru yang menginspirasi di bidang astronomi dan sains atmosfer di Timor Leste.
Pelatihan yang berlangsung dari tanggal 1 hingga 5 Juli 2024 di Dili ini, mendapat dukungan dari Timor-Leste National Commission for UNESCO dan Kementerian Pendidikan Timor Leste. Pelatihan yang berhasil mendapatkan pendanaan dari Astronomy for Development oleh International Astronomical Union ini mengusung tema “Strengthening the Knua Prátika and Building Future Astronomers for Lorosa’e Land”.
Program ini dirancang untuk memperkaya pengetahuan dan keterampilan para guru dalam mengajar astronomi dan sains atmosfer, dengan tujuan agar mereka dapat menyampaikan materi ini dengan lebih efektif kepada siswa dan rekan guru di berbagai distrik.
Program ini dirancang untuk memperkaya pengetahuan dan keterampilan para guru dalam mengajar astronomi dan sains atmosfer, dengan tujuan agar mereka dapat menyampaikan materi ini dengan lebih efektif
Sebanyak 30 guru sains dari 11 dari 13 distrik di Timor Leste berpartisipasi dalam pelatihan intensif selama 5 hari ini. Mereka mempelajari berbagai topik menarik, seperti pengenalan astronomi, tata surya, bintang, meteorologi dasar, dan penggunaan teleskop. Tidak hanya teori, pelatihan ini juga melibatkan aktivitas praktis yang memikat, seperti pembuatan alat peraga sekstan, jam matahari, jentera awan, dan peta langit. Para peserta juga diajak untuk memanfaatkan aplikasi smartphone untuk VR dan persiapan pengamatan.
Salah satu momen puncak dari pelatihan ini adalah malam terakhir yang penuh dengan aktivitas luar kelas. Dipandu oleh Aditya Abdilah Yusuf, S.Si. dari OAIL, para peserta melakukan pengamatan awan, observasi menggunakan teleskop, serta praktik astrofotografi menggunakan smartphone. Kegiatan ini dilakukan di hutan bakau sekitar wilayah Metinaro, yang berjarak sekitar 30 km dari pusat kota Dili. Dalam sesi pengamatan selama 4 jam, para peserta berhasil mengabadikan keindahan galaksi Bima Sakti serta mengenali beberapa rasi bintang terkenal seperti Crux, Scorpius, Sagitarius, dan Ursa Major.
Pelatihan ini tidak hanya meningkatkan kemampuan para guru, tetapi juga menumbuhkan antusiasme mereka terhadap astronomi dan sains atmosfer. Dengan demikian, diharapkan ilmu
yang mereka peroleh dapat ditransfer kepada siswa dan rekan-rekan guru lainnya, sehingga pendidikan di bidang ini semakin maju di Timor Leste. (Rilis/Humas)