ITERA Bahas Krakatau Sebagai Warisan Geologi

ITERA Bahas Krakatau Sebagai Warisan Geologi

  • Post author:
  • Post category:Berita
Print Friendly, PDF & Email

ITERA NEWS. Purino Wisata geopark Global dan Wisata Langit (WG2WL) Institut Teknologi Sumatera  mengadakan kegiatan webinar yang berjudul “Merangkai Warisan Geologi dan Budaya Krakatau Untuk Masa Depan”. Sabtu,18 September 2021

Kegiatan dibuka oleh Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Acep Purqon, Ph.D. Dalam sambutannya, Acep menyampaikan bahwa pemerintah mendirikan ITERA untuk mencapai percepatan teknologi di Indonesia, terutama di Sumatera.

“Salah satu cara ITERA untuk mencapai percepatan teknologi adalah dengan terbentuknya Pusat Riset dan Inovasi, diharapkan terbentuknya Purino dapat menggerakan percepatan tersebut.” Jelas Acep

Kegiatan dilanjutkan  sambutan oleh Kepala Purino Wisata Geopark Global dan Wisata Langit, Rinaldi Ikhram, S.T., M.T.. Rinaldi menyampaikan bahwa Purino WG2WL  hadir untuk tidak hanya fokus pada eksplorasi keberagaman alam terutama geologi, biologi dan budaya. Purino WG2WL memiliki kekuatan lain yakni adanya astronomi ITERA yang merupakan satu kebanggaan dan kekuatan untuk memadukan konsep geopark yang sudah ada dengan pengembangan konsep wisata langit.

Kegiatan dilanjutkan oleh sambutan oleh perwakilan Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Lampung yaitu Susti Rumianti, S.E., M.H. selaku Kepala Bidang Geologi dan Air Tanah. Susti mengatakan Provinsi Lampung memiliki Potensi sumber daya geologi yang sangat beragam mulai dari bahan tambang, minyak dan gas bumi, dan hidrotermal.

“Keberadaan gunung api di Provinsi Lampung seperti Gunung Rajabasa dan Gunung Anak Krakatau membuat potensi geologi di wilayah ini semakin beragam. Kompleks vulkanik Krakatau bahkan menjadi gunung api yang terkenal di dunia karena letusan dahsyat yang terjadi pada tahun 1883.” jelas Susti

Kegiatan dilanjutkan dengan pemaparan materi webinar. Materi pertama disampaikan oleh Ir. Anshori Djasual, M.T. sebagai Pemerhati Budaya Lampung. Dalam pemaparannya  Anshori menyampaikan bahwa sejarah letusan Krakatau perlu dipelajari digali lagi agar dapat dilakukan mitigasi untuk pencegahan dampak yang ditimbulkan sebagai upaya meningkatkan keselamatan masyarakat.

Materi dilanjutkan oleh Dr. Ir. Citra Persada, M.Sc., selaku Planolog dari Ikatan Ahli Perencana (IAP). Citra membahas materi yang berkaitan dengan potensi dan pengembangan geopark, peningkatan kapasitas masyarakat dalam pengembangan geopark krakatau terutama di bidang pariwisata dan kesiapsiagaan bencana, dan Bagaimana masyarakat mempersiapkan ini. Citra berharap Krakatau yang berada di Provinsi Lampung dengan warisan geologinya dapat menjadi salah satu Global Geopark

Kegiatan dilanjutkan pemaparan materi terakhiroleh Dr. Eng. Mirzam Abdurrachman seorang Vulkanolog, Asosiasi Vulkanologi Indonesia. Mirzam menyampaikan bagaimana kondisi Krakatau dahulu, sekarang dan bagaimana bersikap terhadap letusan Krakatau yang akan datang sehingga bisa disinergikan oleh berbagai kepentingan yang berkaitan erat dengan Krakatau. Tujuan dari hal ini adalah bagaimana kita bisa hidup harmonis di Negeri Gunung Api karena Krakatau adalah gunung api yang sangat aktif. Karena hal ini Krakatau paling banyak diminati oleh para peneliti.

Acara dihadiri oleh lebih kurang 150 peserta, baik daril ingkungan ITERA maupun luar ITERA. Setelah pemberian materi, acara dilanjutkan dengan sesitanya jawab oleh peserta dan pemateri. Lalu selanjutnya adalah penutupan acara. (Rilis/Humas)