Dua Tim Mahasiswa ITERA Lolos Kompetisi Bisnis Kemenristekdikti

Dua Tim Mahasiswa ITERA Lolos Kompetisi Bisnis Kemenristekdikti

  • Post author:
  • Post category:Berita
Print Friendly, PDF & Email

ITERA NEWS. Dua tim mahasiswa Institut Teknologi Sumatera (ITERA) lolos dalam seleksi Kompetisi Bisnis Mahasiswa Indonesia (KBMI) 2019 yang diadakan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi melalui melalui Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Ditjen Belmawa). Mereka bersaing dengan para peserta lain dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia dengan mengirimkan ide bisnis yang sedang atau akan dijalankan.

Tim pertama yang lolos dalam KBMI 2019 beranggotakan Agadi Samridho (Teknik Elektro), Widiya Astari Sugianto (Teknik Sipil) dan Joy Gloria Rismas Grace Siburian (Arsitektur) mengusulkan konsep bisnis Acell Glass atau aplikator aluminium dan kaca sebagai bahan alternatif pengganti kayu pada furnitur dan properti. Sementara tim ke dua beranggotakan mahasiswa Teknik Elektro Muhammad Fadel, Bagoes Dwi Noegroho dan Yoga Maulana Prasetyo mengusung bisnis Kampers yaitu jasa cuci, reparasi dan cat ulang sepatu. Masing-masing tim selanjutnya akan mendapatkan pendampingan dari tim Kemenristekdikti, hingga pendanaan usaha mulai dari Rp10-40 juta per tim.

Ketua tim bisnis Acell Glass, Agadi Samridho mengatakan, tujuan timnya mengikuti kompetisi tersebut selain untuk mengasah kemampuan berwirausaha juga untuk menawarkan inovasi dalam jasa pemasangan kaca dan aluminium sebagai pengganti kayu pada berbagai furniture yang saat ini ada. Jasa yang ditawarkan yakni perancangan kusen, jendela, kanopi, pintu, partisi, atap, dinding, rak, lemari, meja dan sebagainya dengan elemen kaca dan alumunium, sebagai pengganti kayu. Usaha ini dijalankan dengan konsep baru seperti memberikan desain menarik pada setiap produk properti hingga memberikan harga yang bersaing karena kaca dan alumunium langsung didapat dari distributor di Jakarta.

“Kami harap adanya program Kompetisi Bisnis Mahasiswa Indonesia (KBMI) dapat membantu mahasiswa mengasah kemampuan berwirausaha.Sebab berbisnis itu baik, akan tetapi jauh lebih baik jika bisa memberikan nilai-nilai kebermanfaatan bagi masyarakat luas,”ujar Agadi.

Sementara, ketua tim Kampers M. Fadel mengaku timnya telah mengembangkan usaha laundry atau jasa cuci sepatu. Dengan lolosnya tim mereka dalam KBMI 2019, akan semakin mendukung pengembangan usaha mereka. Konsep usaha yang dijalankan adalah jasa cuci sepatu dengan menggunakan beberapa teknik seperti deep cleaning, fast cleaning dan leather care sesuai jenis dan bahan sepatu tertentu sehingga kualitas hasil cuci dapat maksimal seperti sepatu baru.

Usaha Kampers juga dapat memenuhi pelanggan yang ingin membuat sepatu dengan bentuk dan tampilan sesuai keinginan. Selain itu, Kampers juga menerima jasa melakukan perbaikan terhadap sepatu yang rusak seperti tergores, lecet, sol lepas,  hingga pengecatan ulang sepatu.

Fadel menabahkan, lewat program KBMI, mereka ingin memperbesar usaha yang telah dijalankan, dengan terus melakukan inovasi, sehingga dapat memberikan lapangan pekerjaan bagi masyarakat, terutama para mahasiswa yang membutuhkan kerja sampingan untuk mengisi waktu luang. [Humas]