Usung Inovasi Kacamata Khusus Tunanetra dan Sistem Pendeteksi Stres, Mahasiswa Teknik Biomedis ITERA Raih 2 Medali Perunggu di Malaysia

Usung Inovasi Kacamata Khusus Tunanetra dan Sistem Pendeteksi Stres, Mahasiswa Teknik Biomedis ITERA Raih 2 Medali Perunggu di Malaysia

  • Post author:
  • Post category:Berita
Print Friendly, PDF & Email

ITERA NEWS. Prestasi membanggakan di kancah internasional kembali diraih oleh mahasiswa Institut Teknologi Sumatera (ITERA). Kali ini 2 tim mahasiswa Teknik Biomedis ITERA berhasil meraih dua medali perunggu dalam Ajang Biomedical Sciences and Engineering Exhibition di Malaysia.

Ajang internasional yang diselenggarakan oleh University of Cyberjaya, Malaysia, tersebut melibatkan partisipasi mahasiswa dari berbagai negara. Lomba ini menggunakan sistem pameran terbuka yang memungkinkan pengunjung untuk melihat dan mengevaluasi proyek-proyek yang dipamerkan. Penilaian dilakukan melalui sistem voting yang melibatkan partisipasi pengunjung.

Dalam kesempatan tersebut, mahasiswa ITERA mengusung dua inovasi. Proyek pertama berjudul Innovation of safe distance detection glasses and cane for the visually impaired atau inovasi kacamata dan tongkat deteksi jarak aman untuk penyandang tunanetra. Karya tim yang beranggotakan Adithia N., Adelia Putri, Eka Septi Fadilla, Maulana Dio, Azilfada Syakira, Wildan Firdaus, Kezia Rachel dan Romayani, tersebut mencoba menghadirkan solusi inovatif bagi mereka yang memiliki masalah penglihatan. Mereka berhasil mengembangkan teknologi yang memungkinkan pengguna untuk mendeteksi jarak aman, sehingga meningkatkan mobilitas dan kepercayaan diri penyandang tunanetra.

Proyek pertama berjudul Innovation of safe distance detection glasses and cane for the visually impaired atau inovasi kacamata dan tongkat deteksi jarak aman untuk penyandang tunanetra.

Sementara itu, tim kedua berhasil meraih medali perunggu dengan proyek yang berjudul Design and development of a stress detection system using fuzzy logic method based on arduino uno atau perancangan dan pengembangan sistem deteksi stres menggunakan metode logika fuzzy berbasis arduino uno. Dalam proyek ini, tim mahasiswa Prodi Teknik Biomedis yang terdiri dari David Lingga, Aprilliana Damayanti, Kurnia Andromeda, May Eva F., Aurelia Hanifah dan Widya Carissa, fokus pada pengembangan sistem yang dapat mendeteksi tingkat stres seseorang. Mereka menggunakan metode logika fuzzy dan memanfaatkan platform Arduino uno untuk mengimplementasikan sistem tersebut.

Kebanggaan ITERA

Dalam kompetisi yang dilaksanakan langsung di Kuala Lumpur, dua tim mahasiswa ITERA didampingi oleh dosen Tenik Biomedis ITERA, M. Artha Jabatsudewa Maras, S.Si., M.T. Dalam keterangan tertulis, Artha Jabatsudewa menyebut, prestasi ini bukan hanya menjadi kebanggaan bagi tim mahasiswa Teknik Biomedis ITERA, akan tetapi juga bagi ITERA dan Indonesia. Keahlian dan dedikasi yang ditunjukkan oleh para mahasiswa menurut Artha menggambarkan potensi besar yang dimiliki oleh Prodi Teknik Biomedis dalam mengembangkan solusi teknologi yang inovatif di bidang biomedis. “Semoga prestasi yang diraih oleh tim mahasiswa Teknik Biomedis ini menjadi inspirasi bagi generasi mahasiswa yang akan datang,” ujar Artha.

Semoga prestasi yang diraih oleh tim mahasiswa Teknik Biomedis ini menjadi inspirasi bagi generasi mahasiswa yang akan datang

Selain berhasil meraih medali perunggu dalam Ajang Biomedical Sciences and Engineering Exhibition di Malaysia, para mahasiswa juga mendapatkan pengalaman berharga di acara tersebut. Mereka tidak hanya berpartisipasi dalam kompetisi proyek dan poster inovatif, akan tetapi juga terlibat dalam berbagai kegiatan yang memperkaya pengetahuan dan pengalaman. Selain pameran, mahasiswa-mahasiswa juga mendapatkan kesempatan untuk terlibat dalam pertukaran budaya. Dalam ajang ini, mereka dapat berinteraksi dengan mahasiswa dan peserta dari berbagai kampus di Malaysia.

Workshop dan pemaparan dari berbagai industri kesehatan yang terlibat dalam acara ini juga memberikan kesempatan mahasiswa untuk belajar. Pengalaman ini tidak hanya meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mereka dalam bidang biomedis, tetapi juga menginspirasi mereka untuk terus berinovasi dan berkontribusi dalam industri kesehatan di masa depan. (Rilis/Humas)