Tim Mahasiswa ITERA Raih Dua Prestasi di LKTI Nasional   

Tim Mahasiswa ITERA Raih Dua Prestasi di LKTI Nasional  

  • Post author:
  • Post category:Berita
Print Friendly, PDF & Email

ITERA NEWS.  Mahasiswa Institut Teknologi Sumatera (ITERA) kembali mengukir dua prestasi sekaligus di ajang Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) Nasional Garuda Nusa Tahun 2021. Tim Mahasiswa tersebut adalah Abdul Khanafy dari Program Studi Teknik Pertambangan, Angeline Nauli (Teknik Kimia), dan Adelia Putri dari (Teknik Biomedis).

Mereka berhasil mendapatkan juara harapan 2 dan harapan 3 pada LKTI yang diadakan oleh Garuda Nusa Tahun 2021 dalam rangka memperingati hari Kemerdekaan Rakyat Indonesia  yang mengangkat tema Karya Nyata Pemuda/i  Memajukan Indonesia.

Tim mahasiswa yang dibimbing oleh dosen Prodi Teknik Biomedis, Rudi Setiawan, S.T., M.T, dalam kompetisi tersebut mengangkat karya bertajuk Water hero disaster filtration technology (WHF-TECH) atau Teknologi penyediaan air bersih untuk kadaan tanggap darurat berbasis eco-friendly.

Ketua tim, Abdul Khanafy  menyebut, daerah Lombok Barat yang masih kekurangan air menjadi perhatian untuk dibahas dalam judul karya tulis tersebut. Kurangnya pemanfaatan limbah kulit durian dan kulit pisang di lingkungan sekitar oleh masyarakat dijadikan bahan pendukung  untuk pembuatan alat tersebut.

“Design  yang berupa portable menjadi keunggulan dari produk ini dan akan mempermudah dalam pemakaian nantinya.” Ujar Abdul Khanafy.

“Daerah Lombok Barat yang masih kekurangan air menjadi perhatian untuk dibahas dalam judul karya tulis tersebut. Kurangnya pemanfaatan limbah kulit durian dan kulit pisang di lingkungan sekitar oleh masyarakat dijadikan bahan pendukung,”

Sementara karya tulis kedua bertajuk ”Geo-Salter system (gss) with circle mehod : implemetasi sistem teknologi ulir filter geomembran untuk meningkatkan kualitas garam di Kabupaten Lombok Barat. Penelitian tersebut didasari banyaknya keluhan beberapa petani dalam menangani hasil dari penggaraman begitu juga pengolahan garam secara tradisional dan tambak yang berbetuk persegi sehingga garam yang dihasilkan memerlukan waktu yang lama dan hasilnya di bawah standar SNI.

Mereka meyakini bahwa dengan design yang dibuat berbentuk lingkaran akan mempercepat pengkristalan dan tidak memakan waktu sehingga lebih efisien. Hal tersebut dikarenakan secara matematis luas lingkaran yang dimiliki oleh lingkaran lebih kecil dibandingkan persegi.

Abdul juga menuturkan bahwa dalam mempersiapkan perlombaan ini tentu saja terdapat kendala yang dimiliki apalagi disaat menyiapkan presentasi untuk final.

“Dengan mengikuti perlombaan akan melatih pemikiran yang kritis dan simple apalagi  di zaman teknologi saat ini, dan jangan membungkam diri sendiri untuk mengetahui potensi pada diri sendiri,” pungkas Abdul. []

Reporter : Syifa Khoirinnisa (Teknik Geofisika)