ITERA-ITB Gagas Pembangunan Pusat Observatorium di Lampung

ITERA-ITB Gagas Pembangunan Pusat Observatorium di Lampung

Print Friendly, PDF & Email

ITERA NEWS–Institut Teknologi Sumatera (ITERA) bekerja sama dengan Institut Teknologi Bandung (ITB) berencana membangun pusat observatorium teropong bintang di Lampung.

Rektor ITERA  Prof. Ir.Ofyar Z. Tamin, M.Sc., Ph.D menjelaskan rencana pembangunan observatorium ini lahir dari kebutuhan Indonesia akan pusat observatorium baru. Saat ini, Indonesia hanya memiliki satu pusat observatorium, yakni Boscha, yang usianya kini sudah lebih dari 90 tahun.
Selain itu, observatorium ini juga akan mendukung pembelajaran program studi baru yang nantinya akan dibuka di ITERA yakni Program Studi Astronomi. “Kalau ini terealisasi, Observatorium ITERA akan menjadi yang ke dua. Selain sebagai pusat observatorium teropong bintang, lokasi ini juga bisa menjadi tempat wisata edukasi,” kata Rektor pada rapat pembahasan Pembangunan Observatorium Teropong Bintang Lampung di Kampus ITERA, Jatiagung, Lampung Selatan, Selasa (19/7/2016). Pada rapat tersebut hadir pula Wakil Rektor ITERA Bidang Akademik Prof. Dr.-Ing. Mitra Djamal, Staf Ahli Rektor ITERA Ir. Anshori Djausal, M.T., perwakilan Dinas Pendidikan Provinsi Lampung, Dinas Kehutanan Provinsi Lampung, Dinas Pariwisata Provinsi Lampung, Dinas Perhubungan Provinsi Lampung, Dinas Bina Marga Provinsi Lampung, Bappeda Provinsi Lampung, Balitbangnovda Provinsi Lampung, dan lainnya.
Prof. Dr. Ir. Moedji Raharto dari Program Studi Astronomi Institut Teknologi Bandung (ITB) menambahkan Indonesia sangat membutuhkan tambahan observatorium, tidak bisa hanya satu. Terlebih saat ini Observatorium Boscha sudah mulai terkena polusi cahaya akibat pembangunan dan pengembangan wilayah di sekitarnya. “Kalau misal ada asteroid menuju bumi, setiap stasiun bisa melaporkan,” kata Prof Moedji. Idealnya, ujar dia, satu provinsi harus memiliki satu pusat observatorium. Selain untuk pemantauan benda-benda luar angkasa, eksplorasi pengetahuan yang ada di antariksa juga bisa lebih luas.
Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt.) Sekretaris Provinsi Lampung Ir. Sutono, M.M. yang juga hadir pada acara kemarin menyatakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung menyambut baik dan mendukung penuh rencana pembangunan observatorium ini. Selain bisa menjadi pusat pengamatan antariksa, tempat ini bisa menjadi objek wisata baru di Lampung.
Mengenai lokasi pembangunan, kata Sutono, bisa ditempatkan di daerah Taman Hutan Raya (Tahura) Wan Abdul Rachman. Lokasi tersebut cukup aman dari polusi cahaya karena jauh dari pemukiman. Selain itu, lokasinya juga tidak terlalu jauh dari ITERA dan pusat kota Bandar Lampung. “Wilayah Tahura ada 22 ribu hektare. Saya kira sangat cocok jika observatorium ini dibangun di sana. Tempatnya bisa di sekitaran Gunung Betung. Nanti kami akan laporkan ke Gubernur dan saya minta ada tim kecil yang menindaklanjuti rencana ini,” jelasnya.

Tinggalkan Balasan