Seminar Prodi Sains Data ITERA Bahas Keamanan Siber

Seminar Prodi Sains Data ITERA Bahas Keamanan Siber

  • Post author:
  • Post category:Berita
Print Friendly, PDF & Email

ITERA NEWS. Seminar yang diadakan Program Studi Sains Data, Jurusan Sains (JS), Institut Teknologi Sumatera (ITERA) membahas seputar keamanan siber dengan tajuk Data Science for Cyber Security and Cyber Threat Intelegence in Preventing National Disintegration.

Kegiatan yang dilaksanakan Kamis, 4 November 2021 tersebut menghadirkan narasumber Head of AI & Data Analytics – PT Media Kode Indonesia (MKI), Jakarta, Mohammad Irvan Septiar Musti, S.Si., M.Si. MKI merupakan perusahaan software ternama di Indonesia.

Kepala Pusat Riset dan Innovasi Bigdata, Acep Purqon, Ph.D., dalam sambutannya menyampaikan bahwa seminar tersebut bertujuan untuk menggali dan menambah wawasan mengenai cyber security dan cyber threat pada sains data, baik bagi mahasiswa maupun professional di bidang keilmuan tersebut. Kegiatan secara simbolis dibuka oleh Acep Purqon, Ph.D., dan dilanjutkan sesi pemaparan materi yang dimoderatori dosen Sains Data ITERA, M. Syamsuddin Wisnubroto, S.Si., M.Si.

Dalam Kesempatan tersebut, Mohammad Irvan Septiar Musti, S.Si., M.Si., menyampaikan bahwa perubahan revolusi industri yang berbeda di setiap generasinya memungkinkan akan adanya percepatan revolusi industri pada generasi berikutnya.

“Kemudahan akses tersebut menyebabkan suatu data rentan untuk diretas ataupun privasi data tersebut kurang terjamin. Adapun cybersecurity dan cyber threat intelligence memiliki peran dalam melindungi dan menjamin keamanan data dari peretasan.”

Terjadinya revolusi industri 4.0, diperkirakan terjadi dalam tiga gelombang yaitu pada tahun 2009 – 2016, 2016 – 2025, 2026 – selesai. Kemiripan perusahaan teknologi pada saat ini yaitu memanfaatkan data sebagai bahan bakar unutuk menggerakkan bisnisnya. Saat ini, tren penyimpanan data yaitu bukan disimpan dalam lokal tetapi pada suatu sistem yang dapat dikonsul oleh orang-orang yang memiliki akses.

“Kemudahan akses tersebut menyebabkan suatu data rentan untuk diretas ataupun privasi data tersebut kurang terjamin. Adapun cybersecurity dan cyber threat intelligence memiliki peran dalam melindungi dan menjamin keamanan data dari peretasan,” ujar Mohammad Irvan.

Pemodelan Data

Mohammad Irvan yang merupakan dosen UIN Syarif Hidayatullah juga menyebut, meskipun semakin tahun arsitektur keamanan data semakin canggih, akan tetapi para peretas juga memiliki seribu akal untuk membobol sistem tersebut. Jika diperumapakan terdapat blue team (pembuat arsitektur keamanan sistem) dan red team (peretas sistem dengan cara dan maksud yang ilegal). Data scientist memiliki peran untuk menghasilkan suatu inside data yang eksenable, membuat pemodelan data yang akan disajikan berupa teks dan gambar, sehingga pada bidang cybersecurity dan cyber threat intelligence seorang data scientist dapat melaksanakan tugas seperti mendeteksi jenis virus atau malware yang ada, memprediksi jenis virus yang akan menyerang, dan mendeteksi jenis serangan siber.

Adapun tips dalam menjaga hal-hal yang berhubungan dengan digital information pasti kaitannya dengan kemanan siber yaitu selektif ketika menerima data-data atau informasi yang penting dan dianggap sensitif.

Para peserta yang mayoritas adalah mahasiswa turut aktif mengikuti seminar dengan menyampaikan berbagai pertanyaan pada sesi tanya jawab. Melalui kegiatan ini diharapkan para peserta dapat memahami kajian cybersecurity dan cyber threat intelligence pada Data Science. (Rilis/Humas)