Rektor ITERA Paparkan Kelayakan Lampung Jadi Ibu Kota Negara

Rektor ITERA Paparkan Kelayakan Lampung Jadi Ibu Kota Negara

  • Post author:
  • Post category:Berita
Print Friendly, PDF & Email

ITERA NEWS. Rektor Institut Teknologi Sumatera (ITERA) Prof. Ir. Ofyar Z Tamin,M.Sc., Ph.D memaparkan kelayakan Provinsi Lampung menjadi ibu kota pemerintahan Republik  Indonesia, dalam agenda Penandatanganan Kajian dan Deklarasi DKI Lampung oleh seluruh Rektor dan Elemen Masyarakat  Lampung, di Aula Fakultas Syariah, UIN Raden Intan Lampung, Kamis, (25/7/2019). Kegiatan tersebut turut dihadiri Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI Zulkifli Hasan, yang ikut menandatangani berita acara deklarasi DKI Lampung, Perwakilan Gubernur Lampung, Wali Kota Bandar Lampung, dan seluruh rektor perguruan tinggi di Lampung.

Dalam pemaparannya, Rektor ITERA menyampaikan tiga kajian inti Lampung sebagai ibu kota Negara, yakni kajian awal penetapan lokasi, kajian pelaksanaan pembangunan ibu kota, dan kajian pemindahan ibu kota. Pada kajian awal penetapan lokasi, dipaparkan beberapa kajian diantaranya ketersediaan lahan, kondisi geografis, jumlah penduduk dan demografis, sosiografis dan sosial budaya, ketersediaan sumber daya air, mitigasi bencana alam, aksesbilitas transportasi hingga ketersediaan infrastruktur penunjang.

Dari beberapa kajian yang dipaparkan, Rektor menekankan bahwa Lampung sangat siap menjadi ibu kota negara, selain karena letaknya yang strategis dan dekat dengan ibu kota RI saat ini yaitu Jakarta, aksesbilitas Lampung dari berbagai daerah juga sangat mudah  dengan adanya infrastruktur transportasi yang lengkap dibanding daerah lain.

“Lampung mendapatkan berkah transportasi yang tidak didapatkan daerah lain, mulai dari adanya empat bandar udara, jalan tol trans sumatera yang sudah beroperasi, tol laut dan pelabuhan semua kita punya. Belum lagi pembangunan jalur kereta api Sumatera yang sedang direncanakan pemerintah juga akan dimulai dari Lampung,” ujar Rektor ITERA.

Rektor juga menyampaikan, dari kajian yang telah dilakukan oleh Tim Relawan DKI Lampung, dipilih daerah Lampung bagian Timur sebagai alternatif ibu kota negara. Adapun lahan di daerah tersebut yang  diajukan terdiri dari 10 lokasi dengan lokasi utama adalah KPHP register XI Gedongwani seluas 30.243 hektar serta berdampingan dengan tanah negara yang dikelola oleh PTPN VII seluas 15.000 hektar, hingga lahan Kota Baru Pemprov Lampung seluas 1.500 hektar.

Sementara untuk kajian sosiografi dan sosial budaya, Rektor ITERA menyebut masyarakat Lampung adalah masyarakat yang heterogen dan  terbuka dengan masyarakat pendatang. Apa lagi Lampung juga memiliki sejarah lokasi pertama program transmigrasi di Indonesia.

“Dari beberapa kriteria calon ibu kota negara yang telah ditetapkan oleh Bappenas, dan dengan membandingkan dari ke tiga alternatif provinsi yang ada yaitu Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur dan Lampung bagian Timur, maka kami berpendapat dan yakin, bahwa Provinsi Lampung kawasan timur adalah lokasi yang terbaik dan memenuhi semua kriteria yang diisyaratkan dan Lampung potensial untuk menerapkan konsep smart, beautiful and green city,” ujar Rektor.

Usai pemaparan Rektor ITERA turut menandatangani berita acara deklarasi DKI Lampung, bersama seluruh rektor perguruan tinggi di Lampung yang hadir.  [Humas]