ITERA NEWS. Program Studi Fisika, Jurusan Sains, Institut Teknologi Sumatera (ITERA) mengadakan diseminasi kegiatan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang dilaksanakan oleh mahasiswa Jsains ITERA, di Pusat Riset Kebencanaan Geologi, Badan Riset dan Inovasi Nasional (PRKG-BRIN) Bandung, beberapa waktu lalu.  Kegiatan yang dilaksanakan secara hybrid, Jum’at, 11 Agustus 2023, tersebut dihadiri Ketua Jurusan Sains Dr. Ikah Ning P. Permanasari, S.Si., M.Si., Koordinator Prodi Fisika, Koordinator MBKM, Pembimbing MBKM BRIN Samaun Samanudin, serta para perwakilan dosen, Asmik, mahasiswa aktif dan peserta MBKM Prodi Fisika, serta perwakilan dosen.

Kegiatan desiminiasi tersebut bertujuan untuk menggali kompetensi yang didapatkan mahasiswa selama berkegiatan MBKM,  melihat kesesuaian kompetensi dan capaian pembelajaran serta ketercapaian kompetensi mata kuliah yang diekivalensikan. Diseminasi dimulai dengan sambutan Sekretaris Jurusan Sains, Dr. Sri Efrinita Irwan, S.Si., M.Si. Dalam sambutannya Dr. Sri Efrinita menyampaikan apresiasi kepada Prodi Fisika yang telah melaksanakan diseminasi secara terbuka dan berharap dengan kegiatan ini ada transfer ilmu yang diperoleh selama MBKM. Sri juga berharap akan semakin banyak mahasiswa ITERA yang tertarik untuk melaksanakan kegiatan MBKM.

Dalam kesempatan tersebut, sesi inti diseminasi dibagi menjadi dua, yaitu persentasi kegiatan selama MBKM oleh tiga orang mahasiswa peserta MBKM dan tanya jawab oleh dosen yang hadir yang merupakan pengampu mata kuliah terkait yang diekivalensikan.

Kegiatan desiminiasi tersebut bertujuan untuk menggali kompetensi yang didapatkan mahasiswa selama berkegiatan MBKM,  melihat kesesuaian kompetensi dan capaian pembelajaran serta ketercapaian kompetensi mata kuliah yang diekivalensikan.

Mahasiswa pertama yang melaporkan hasil belajar selama enam bulan di BRIN adalah Luhur Trihasunu yang dibimbing oleh Bambang Sugiarto, M.T., dengan judul Analisis Bawah Permukaan Pada Area Terdampak Gempa Bumi Cianjur 2022 menggunakan Metode Ground Penetrating Radar (GPR) di Desa Benjot Jawa Barat. Dengan menggunakan metode GPR, maka dapat menginvestigasi keberadaan Sesar Cugenang yang menjadi penyebab terjadinya gempa bumi di Cianjur 2022. Menurut Luhur adanya kemungkinan sesar tersebut berada pada jarak 89-98 m yaitu di Jalan Koleberes dengan kedalaman 5 M. Selanjutkan akan dilakukan investigasi lebih lanjut untuk menganalisa sesar tersebut lebih dalam.

Mahasiswa kedua adalah Enggar Ade Riyani yang dibimbing Dr. Dwi Sarah. Dalam presentasinya yang berjudul Identifikasi Penurunan Muka Tanah Akibat Adanya Pemompaan Berdasarkan Eksperimen di Laboratorium. Enggar menyampaikan analisa bahwa daerah cekungan Bandung mengalami laju amblesan tanah yang bervariasi. Pada lokasi Gedebage amblesan tanah cukup tinggi karena didominasi oleh lanau dengan nilai plastisitas yang tinggi. Dari hasil simulasi  tangki di laboratorium, penurunan muka tanah akan terjadi dalam kurun waktu yang masih cukup lama.

Ketua Jurusan Sains ITERA, Ikah Ning P. Permanasari, S.Si., M.Si., menanggapi, dengan adanya data yang banyak dan baik, sangat memungkinkan untuk mempublikasikan hasilnya melalui konferensi atau submit paper, sehingga diharapkan ada output baik dibidang penelitian. Mahasiswa lainnya, yaitu Fatma Sari menyampaikan penelitiannya mengenai Identifikasi Sesar Cugenang Penyebab Gempa Cianjur menggunakan Metode Geolistrik. Fatma menyebutkan selama MBKM di BRIN, sebelum ke lapangan, mahasiswa dibekali ilmu dan pelatihan penggunaan alat. Setelah itu mahasiswa juga diajarkan untuk menggunakan software yang dibutuhkan dalam pengolahan data.

Di akhir kegiatan, tim dosen pengampu mata kuliah mendiskusikan SKS dan matakuliah yang beririsan dengan kegiatan mahasiswa MBKM di BRIN. Baik matakuliah dari dalam Prodi Fisika, maupun Prodi Teknik Geologi, Teknik Geofisika, dan Teknik Lingkungan. Dengan adanya keterbukaan kegiatan diseminasi penilaian MBKM ini, diharapkan menjadi awal kerja sama yang baik untuk Prodi Fisika dan BRIN, serta Fisika dengan Prodi lain yang ada di ITERA. (Rilis/ Humas)