Mahasiswa Geologi ITERA Kaji Prediksi Jakarta Bakal Tenggelam

Mahasiswa Geologi ITERA Kaji Prediksi Jakarta Bakal Tenggelam

  • Post author:
  • Post category:Berita
Print Friendly, PDF & Email

ITERA NEWS. Mahasiswa Program Sudi Teknik Geologi Institut Teknologi Sumatera (ITERA) yang tergabung dalam Seksi Mahasiswa Ikatan Ahli Geologi Indonesia ITERA  (SM-IAGI ITERA) mengkaji topik prediksi Jakarta yang diperkirakan bakal tenggelam. Kajian tersebut dilakukan melalui seminar nasional bertajuk, “Benarkah Jakarta Akan Tenggelam?”, Sabtu, 04 Desember 2021.

Seminar tersebut diselenggarakan sebagai bagian dari peringatan Dies Natalis ke-3 SM-IAGI ITERA, dan menghadirkan Asisten Pembangunan dan Lingkungan Hidup Sekda Provinsi DKI Jakarta Ir. Afan Adriansyah Idris, M.Si sebagai pembicara kunci. Sementara hadir narasumber pakar geologi nasional Kepala Pusat Riset Geoteknologi BRIN Dr. Adrin Tohari, M.Eng dan Penyelidik Utama di Badan Geologi, KESDM, Ir. Oki Oktariadi, M.Si.

Pembicara kunci, Ir. Afan Adriansyah Idris, M.Si., dalam pemaparannya menyampaikan bahwa telah banyak pembangunan yang telah dilakukan di DKI Jakarta, dimulai dari insfrastruktur, transportasi, mobilitas, manajemen persampahan dan air limbah serta adanya kolaborasi dengan climate action. Kemudian untuk upaya lainnya yang telah dilakukan untuk mengurangi risiko  land subsidence atau penurunan seperti pembangunan tanggul, memperluas coverage air bersih serta adanya regulasi pengawasan tentang airtanah.

Kepala Pusat Riset Geoteknologi BRIN, Dr. Adrin Tohari, M.Eng dalam kesempatan tersebut menerangkan bahwa berdasarkan data-data yang telah tersedia bahwa fenomena land subsidence atau penurunan di wilayah Jakarta dikontrol oleh beberapa faktor yang spesifik di setiap lokasi, terutama faktor konsolidasi alami lapisan lempung dan juga pembebanan tanah. Sebab, ke dua fakor tersebut selama ini dinilai memberikan kontribusi utama terhadap fenomena penurunan tanah Jakarta, hingga Jakarta diprediksi akan tenggelam.

“Sebagai upaya mitigasi perlu dilakukan dengan membuat suatu regulasi yang kuat untuk pencegahan pengambilan air tanah yang berlebihan di Ibu Kota Jakarta,” ujar Dr. Adrin.

“Kepala Pusat Riset Geoteknologi BRIN, Dr. Adrin Tohari, M.Eng dalam kesempatan tersebut menerangkan bahwa berdasarkan data-data yang telah tersedia bahwa fenomena land subsidence atau penurunan di wilayah Jakarta dikontrol oleh beberapa faktor yang spesifik di setiap lokasi, terutama faktor konsolidasi alami lapisan lempung dan juga pembebanan tanah.”

Sementara, Ir. Oki Oktariadi, M.Si, menerangkan bahwa terkait geologi tata lingkungan dalam pengendalian tata ruang, Kota Jakarta terdiri dari endapan kuarter yang tidak dapat dihindari.  Namun terdapat upaya-upaya yang dapat dilakukan, serta masyarakat diimbau tidak panik sehingga nantinya lebih bijak dalam mengatasi masalah tersebut.

Oki juga menyampaikan beberapa upaya mitigasi yang dapat dilakukan seperti pengendalian pembangunan untuk mempertahankan garis pantai, serta membangun tempat parkir air.

Ketua LPPM ITERA Acep Purqon, S.Si., M.Si., Ph.D., di awal seminar menyampaikan keaktifan mahasiswa untuk peka akan isu-isu lingkungan merupakan hal baik. Acep juga menilai kajian yang dilakukan dalam seminar tersebut penting untuk ditindak lanjuti, dan diharapkan dapat terjalin kajian yang lengkap dengan melibatkan kerja sama pentahelix.

Seminar nasional ini diharapkan memberikan banyak wawasan, ilmu pengetahuan dan pencerahan bagi mahasiswa pada bidang kebumian dan juga tata lingkungan, serta menjadi dorongan untuk mahasiswa-mahasiswa di bidang lainnya untuk dapat mengerti dan memahami kondisi sekitar terutama kebenaran mengenai isu-isu yang sedang beredar. (Rilis/Humas)