Kurikulum Prodi Rekayasa Kosmetik ITERA Mengacu pada Kampus di Empat Negara

Kurikulum Prodi Rekayasa Kosmetik ITERA Mengacu pada Kampus di Empat Negara

  • Post author:
  • Post category:Berita
Print Friendly, PDF & Email

ITERA NEWS. Sebagai salah satu Program Studi baru di Institut Teknologi Sumatera (ITERA) Prodi Rekayasa Kosmetik ITERA melakukan kegiatan focus grup discussion (FGD) merumuskan kurikulum yang akan diterapkan, pada Kamis, 07 Juli 2022. Kegiatan yang dilaksanakan secara dalam jaringan tersebut melibatkan stakeholder sebagai narasumber mulai dari perwakilan Direktorat Standardisasi Obat Tradisional, Suplemen Kesehatan, dan Kosmetik BPOM Dra. Yurita Amarya Sariwating, Apt, M.K.M yang menjabat sebagai Ketua Standardisasi Kosmetik, perwakilan Farmasetika Dr. Tri Suciati, M.Si., Apt., dari Sekolah Farmasi, Institut Teknologi Bandung, serta para dosen ITERA dari berbagai prodi seperti Prodi Kimia, Farmasi, dan Biologi.

Plt Ketua Jurusan Teknologi Produksi dan Industri Prof. Dr. Ir. Deny Juanda Puradimaja, DEA., yang membawahi Program studi Rekayasa kosmetik dalam sambutannya menekankan bahwa kurikulum Program Studi Rekayasa Kosmetik ITERA mengacu pada empat universtitas luar negeri yang telah memiliki prodi dengan keilmuan serupa, yaitu dari Korea Selatan, Jerman, India, dan Perancis.

Dalam kegiatan diskusi terfokus yang dimoderatori dosen Prodi Rekayasa Kosmetik ITERA, Annisaa Siti Zulaicha, S.Pd., M.Si., dilakukan pemaparan kurikulum yang telah disusun oleh tim dosen Prodi Rekayasa Kosmetik ITERA, dan mendapatkan masukan dari para stakeholder. Kegiatan juga diawali pemaparan visi, misi, tujuan, profil lulusan, serta rangkaian kurikulum yang disampaikan oleh dosen Rekayasa Kosmetik Tikarahayu Putri, S.Pd., M.Si.

Selanjutnya pemaparan hal-hal yang berkaitan dengan kosmetik yang disampaikan Dra. Yurita Amarya Sariwating, Apt, M.K.M., dalam paparannya Yurita menyampaikan peran BPOM antara lain sebagai pengawasan kosmetika diperedaran mulai dari pengawasan pre market, dan post market untuk menjamin keamanan, mutu, dan kemanfaatan produk beredar. Selain itu juga bertugas dalam pemberdayaan masyarakat yaitu memberdayakan masyarakat agar turut pedul menggunakan produk yang aman, bermutu, dan bermanfaat, dan mendukukng kemandirian pelaku usaha. Untuk itu, lulusan Prodi Rekayasa Kosmetik ITERA diharapkan dapat berkontribusi mengambil peran tersebut.

Selain itu juga Yurita  mengulas regulasi-regulasi terbaru dari BPOM terkait izin edar komsetik dan juga peraturan terkait bahan-bahan yang digunakan untuk formulasi sediaan kosmetik.  Dalam materinya tertulis salah satu syarat cara pembuatan kosmetika yang baik yang diatur pada Peraturan BPOM Nomor 31 Tahun 2020 tentang Perubahan Atas Peraturan BPOM No 25 Tahun 2019. Tentu pemaparan tersebut menjadi wawasan bagi Dosen Program Studi Rekayasa Kosmetik dalam pengajaran pada mata kuliah tertentu.

Selain itu juga Yurita  mengulas regulasi-regulasi terbaru dari BPOM terkait izin edar komsetik dan juga peraturan terkait bahan-bahan yang digunakan untuk formulasi sediaan kosmetik.

Dalam diskusi juga disampaikan kesesuaian kurikulum dan ada beberapa saran yang diberikan oleh Yurita dan diterima sebagai rekomendasi kurikulum program studi Rekayasa Kosmetik, yang salah satunya adalah memasukkan kajian terkait bahan pewarna yang diperbolehkan dan dilarang untuk digunakan sesuai dengan peraturan BPOM tentang pesyaratan Teknis Bahan Kosmetika di mata kuliah Pewarnaan Kosmetik.

Sementara itu, Dr. Tri Suciati, M.Si., Apt., membahas penggunaan Fruit Enzymes pada produk skincare yang membutuhkan pengetahuan terkait berat molekul enzym, hingga bagaimana mendelivery enzyme ke lapisan epidermis pada formulasi sediaan kosmetik. Dalam paparanya juga Suci memberikan banyak rekomendasi kurikulum dimulai dari capaian pembelajaran lulusan (CPL) dari aspek Pengetahuan dan Keterampilan, dan tentu menjadi saran yang sangat baik untuk ditambahkan pada kurikulum prodi Rekayasa Kosmetik.

“Banyak susunan mata kuliah yang dirumuskan sudah tepat hanya saja ada beberapa yang perlu diselaraskan untuk urutan mata kuliah di susunan per semesternya,” ujar Suci.

Di akhir paparan Suci juga menyampaikan selamat atas pendirian Program Studi Rekayasa Kosmetik ITERA yang pertama dan satu-satunya di Indonesia. Suci berharap nantinya Prodi Rekayasa Kosmetik dapat menghasilkan sumber daya ahli di bidang kosmetik yang memanfaatkan potensi sumber daya alam Indonesia khususnya di Pulau Sumatera. (Rilis/Humas)