ICoSITeR Hadirkan Pembicara dari Lima Negara

ICoSITeR Hadirkan Pembicara dari Lima Negara

Print Friendly, PDF & Email

ITERA NEWS–Sebanyak 160 peserta dari berbagai provinsi di Tanah Air menghadiri pembukaan International Conference on Science, Infrastructure Technology, and Regional Development (ICoSITeR) 2016 yang digelar Institut Teknologi Sumatera (ITERA), Rabu (28/9/2016).
Kegiatan ini menghadirkan lima pembicara dari lima negara, yakni Prof. Yusaku Fuji dari Gunma University, Jepang, Prof. Jakrapong Kaewkhao dari Nakhon Pathom Rajabhat University, Thailand, Prof. Hong Joo Kim dari Kyungpook National University, Korea Utara, kemudian Dr. Deden Rukmana dari Savannah State University, USA. Sedangkan dari Indonesia hadir beberapa pembicara, di antaranya Rektor ITERA Prof. Ir. Ofyar Z Tamin, M.Sc., Ph.D.
Wakil Rektor ITERA Bidang Akademik Prof. Dr.-Ing Mitra Djamal menjelaskan rangkaian kegiatan ini dimulai sejak Selasa, (27/9/2016), dengan workshop yang mengangkat tiga tema, yaitu tentang Gemstone and Its Supporting Technology, Green Infrastructure Technology, dan Pengamatan Teropong Bintang. “Kegiatan dilanjutkan dengan konferensi pada hari ini,” jelas Mitra, kemarin.
Menurut Mitra, kegiatan ini menjadi salah satu wadah bagi mahasiswa, dosen, dan peneliti untuk berkomunikasi dengan masyarakat ilmiah serta industri. Semua akan menyampaikan permasalahan dalam bentuk paper yang kemudian akan dibahas bersama. “Tema-tema untuk paper peserta juga sesuai dengan kondisi daerah Lampung, seperti tentang kemandirian energi dan infrastruktur ramah lingkungan,” jelas Mitra.
Hasil pembahasan ini, kata Mitra, akan dirumuskan menjadi suatu kesimpulan dan disampaikan kepada Pemerintah Provinsi Lampung sebagai bahan masukan pembangunan daerah.
Sementara itu, Ketua Panitia ICoSITeR 2016 Dr. Rahayu Sulistyorini, S.T., M.T. berharap kegiatan ini diharapkan tidak hanya bermanfaat bagi peserta, tetapi juga bagi Provinsi Lampung. Semua paper peserta, ujar dia, akan dimasukkan dalam prosiding internasional. Dan paper terbaik, akan masuk dalam jurnal internasional.
“Di akhir kegiatan yakni pada 30 September 2016 akan ada field trip ke Pulau Pahawang. Di sana tidak hanya menikmati keindahan alam, tetapi juga melihat permasalahan serta mencari jalan keluarnya. Hasilnya akan kami sampaikan kepada Bapak Gubernur,” ujar Rahayu.

Tinggalkan Balasan