Hasil Penelitian Dosen ITERA Nilai Situs Pugung Raharjo Potensial Jadi Taman Geopark dan Astrowisata

Hasil Penelitian Dosen ITERA Nilai Situs Pugung Raharjo Potensial Jadi Taman Geopark dan Astrowisata

  • Post author:
  • Post category:Berita
Print Friendly, PDF & Email

ITERA NEWS. Tim dosen Institut Teknologi Sumatera (ITERA) dari Program Studi Sains Atmosfer dan Keplanetan memaparkan hasil penelitian yang mengkur kecerlangan langit kawasan Situs Purbakala Pugung Raharjo, Kecamatan Sekampung Udik, Kabupaten Lampung Timur. Hasil penelitian dengan menggunakan Sky Quality Meter (SQM) di beberapa titik di situs purbakala tersebut didapatkan nilai kecerlangan langit malam tertinggi yaitu 20,07 MPAS dengan rata-rata 20,01 MPAS.

Hal ini berarti daerah Situs Purbakala Pugung Raharjo merupakan tempat dengan kondisi langit malam yang masih dalam kondisi gelap dan sangat cocok menjadi tempat pengamatan astronomi dan menjadi pusat geopark dan astrowisata.

Tim Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) ITERA yang melakukan penelitian adalah para dosen yang tergabung dalam Pusat Riset dan Inovasi Wisata Geopark Global dan Wisata Langit (WG2WL). Hasil penelitian tersebut disosialisasikan kepada pengelola Situs Purbakala Pugung Raharjo dan para pemangku kepentingan, di Rumah Museum Situs Purbakala Pugung Raharjo, beberapa waktu lalu.

Ketua tim penelitian, Hendra Agus Prastyo, S.Si., M.Si sekaligus selaku pemateri sosialisasi menyampaikan potensi astrowisata dan geosite di Situs Purbakala Pugung Raharjo. Survey terkait potensi astrowisata dan geosite Situs Pugung Raharjo telah dilakukan sejak 5 Juli 2022.

“Dengan nilai kecerlangan langit malam tertinggi yaitu 20,07 MPAS dengan rata-rata 20,01 MPAS, berarti daerah Situs Purbakala Pugung Raharjo merupakan tempat dengan kondisi langit malam yang masih dalam kondisi gelap dan sangat cocok menjadi tempat pengamatan,” ujar Hendra.

Dengan nilai kecerlangan langit malam tertinggi yaitu 20,07 MPAS dengan rata-rata 20,01 MPAS, berarti daerah Situs Purbakala Pugung Raharjo merupakan tempat dengan kondisi langit malam yang masih dalam kondisi gelap dan sangat cocok menjadi tempat pengamatan

Beberapa hasil fotografi objek langit di Pugung juga ditampilkan saat sosialisasi ini berlangsung. Salah satunya yaitu Galaksi Bima Sakti yang masih bisa diamati tanpa alat bantu apapun di wilayah Punden. Selain itu, Galaksi Andromeda juga cukup mudah dilihat dengan menggunakan kamera maupun binokuler.

Potensi Geosite

Tidak sampai di situ, Situs Purbakala Pugung Raharjo juga dinilai memiliki potensi geosite berupa batu basalt vesikuler yang merupakan batuan konstruksi pembangunan punden berundak di Situs Purbakala ini. Terbentuknya batu basalt ini memiliki daya tarik tersendiri karena mirip dengan batuan basalt yang ada di daerah Hawai. Pada Situs Purbakala Pugung Raharjo juga terdapat sumber mata air yang sering digunakan sebagai tempat peribadatan masyarakat setempat. Mata air ini terbentuk akibat perpotongan antara muka air tanah dengan elevasi (ketinggian lahan). Hal ini menyebabkan air dapat mengalir melalui akar-akar pohon dan terbentuk kolam.

Pada akhir sosialisasi, tim pengelola Situs Purbakala Pugung Raharjo menyampaikan beberapa masukan berupa usulan kegiatan pengamatan yang melibatkan pelajar setempat. Diharapkan dari kegiatan tersebut dapat menambah pengetahuan bagi pelajar di wilayah sekitar terkait astronomi. Selain itu, tim pengelola Pugung menyarankan kegiatan lanjutan terkait penelitian pengukuran pH air kolam untuk mengetahui kemurnian air. (Rilis/Humas)