Gagas Filter Air Bersih Berbahan Limbah Mahasiswa ITERA Raih Emas di Tingkat Internasional

Gagas Filter Air Bersih Berbahan Limbah Mahasiswa ITERA Raih Emas di Tingkat Internasional

  • Post author:
  • Post category:Berita
Print Friendly, PDF & Email

ITERA NEWS. Tim mahasiswa Institut Teknologi Sumatera (ITERA) kembali mengharumkan nama kampus setelah meraih medali emas dan penghargaan spesial IYSA dalam ajang kompetisi sains internasional bertajuk World Science Environment And Engineering Competition Tahun 2022. Dalam kompetisi yang diselenggarakan Indonesia Young Scientist Association (IYSA), tim mahasiswa ITERA diwakili oleh Abdul Khanafy, Dina Fauzizah Rabathi Al Choil , Ester Silvia Pramudita, Kholivia Cahyani  dan Timotius Tarigan  dari Teknik Pertambangan.

IYSA merupakan salah satu lembaga yang memfasilitasi para pelajar indonesia dalam mengembang potensi dibidang keilmuan baik dalam negeri maupun luar negeri, Juni-Juli 2022. Dua penghargaan diraih mahasiswa ITERA setelah mereka menyampaikan gagasan bertajuk Tera Water yaitu sebuah konsep alat penyaring atau filter air dengan mamanfaatkan bahan limbah kulit pisang dan serabut kelapa yang sebelumnya telah dijadikan arang aktif.

“Penelitian ini merupakan penelitian yang dilakukan secara studi literatur pada pengolahan sampel logam berat, dan untuk desain dari alat dan data observasi dilakukan penelitian secara langsung. Pada penelitian ini kedua limbah tersebut dijadikan arang aktif yang menurut beberapa jurnal sangat efektif untuk dijadikan filter air bersih,” jelas Abdul Khanafy.

Selain memperoleh penghargaan di tingkat internasional melalui ajang yang diselenggarakan IYSA, gagasan alat penyaring air berbahan limbah ini juga pernah meraih penghargaan di tingkat nasional dalam lomba karya tulis ilmiah mahasiswa se-Sumatera, yang diadakan Himpunan Mahasiswa Pendidikan Kimia Universitas Jambi.

Lebih lanjut Abdul Khanafy menyampaikan, penelitian yang dilakukan timnya didasari atas banyaknya limbah kulit pisang dan serabut kelapa yang tidak termanafaatkan dengan baik. Selain itu, adanya masalah kesulitan air bersih di daerah Sungai Way Belau, Bandar Lampung membuat masyarakat membutuhkan sebuah alat penyaring air yang sederhana.

Abdul Khanafy menjelaskan, selain menggagas material penyaring, tim mahasiswa ITERA juga mendesain alat penyaring adengan aplikasi blender dengan alat yang memiliki tiga buah tabung yang pada tabung pertama sebagai penghilang bau, tabung kedua filtrasi dan tabung ketiga sebagai pembersih tabung pertama dan tabung kedua.

Selain memperoleh penghargaan di tingkat internasional melalui ajang yang diselenggarakan IYSA, gagasan alat penyaring air berbahan limbah ini juga pernah meraih penghargaan di tingkat nasional dalam lomba karya tulis ilmiah mahasiswa se-Sumatera, yang diadakan Himpunan Mahasiswa Pendidikan Kimia Universitas Jambi. “Penelitian ini merupakan penelitian yang sama kami lakukan pada tahun 2022 bulan Februari tetapi hanya saja arang aktif yang digunakan menggunakan bahan yang berbeda dan nanomaterial,” ujar Abdul Khanafy.

Dalam melaksanakan penelitian, mahasiswa ITERA mendapatkan bimbingan dari dosen Teknik Pertambangan ITERA Alio Jasipto, S.T.,M.T. (Humas)