Dua Ilmuan Diaspora Isi Simposium Cendekia Kelas Dunia di ITERA

Dua Ilmuan Diaspora Isi Simposium Cendekia Kelas Dunia di ITERA

  • Post author:
  • Post category:Berita
Print Friendly, PDF & Email

ITERA NEWS. Institut Teknologi Sumatera (ITERA) bekerja sama dengan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi mengadakan Simposium Cendekia Kelas Dunia 2019 di Aula Gedung Kuliah Umum ITERA, Selasa (20/8/2019). Kegiatan yang diikuti ratusan mahasiswa dan dosen ITERA tersebut menghadirkan dua ilmuan diaspora Indonesia yaitu Prof. Yusak Octavius Susilo,D.Eng., MT., PGCERT., dari KTH Royal Institute of Technology, Swedia dan Dr. Satria Zulkarnaen Bisri S.Si., M.Sc. dari Riken Center for Emergent Matter Science, Jepang.

Mewakili Rektor ITERA, Wakil Rektor ITERA Bidang Non Akademik Prof. Dr. Sukrasno, M.S. dalam sambutanya menyampaikan bahwa simposium tersebut sangat penting bagi para mahasiswa dan dosen. Sebab, saat ini ilmu pengetahun di dunia sangat cepat berkembang, sehingga pengalaman yang disampaikan para ilmuan diaspora Indonesia yang telah berpengalaman di luar negeri diharapkan dapat memotivasi mahasiswa dan dosen untuk meningkatkan pengetahuan secara global.

“Dari pengalaman para ilmuan diaspora, semoga mahasiswa dan dosen dapat belajar dan menggali banyak ilmu yang nantinya dapat bermanfaat,”ujar Prof. Sukrasno.

”Teknologi saat ini berkembang sangat cepat sekali. Teknologi internet sudah sampai 5G sehingga sangat cepat dan bisa mengolah data secara real time dan dapat mengontrol alat trasnportasi seperti mobil otomatis.”

Ilmuan Diaspora Indonesia Prof. Yusak Octavius Susilo,D.Eng., MT., PGCERT., dari KTH Royal Institute of Technology, Swedia dalam kesempatan tersebut menyampaikan materi seputar perkembangan teknologi digital yang sangat memengaruhi kehidupan manusia, saat ini. Profesor bidang transportasi di KTH Royal Institute of Technology, Swedia itu menjabarkan salah satu penelitian yakni mobil otomatis yang telah dikembangkan oleh Swedia sejak tahun 2009 dan dalam lima tahun terakhir sedang gencar diuji cobakan. Menurut Prof. Yusak, otomatisasi saat ini adalah sebuah kebutuhan di tengah semakin canggihnya teknologi dan pemanfaatan data digital serta akses internet yang semakin cepat.

“Teknologi saat ini berkembang sangat cepat sekali. Teknologi internet sudah sampai 5G sehingga sangat cepat dan bisa mengolah data secara real time dan dapat mengontrol alat trasnportasi seperti mobil otomatis,”ujar Prof. Yusak.

Tingkatkan Skill

Menyikapi perkembangan teknologi yang semakin cepat, Prof. Yusak meminta mahasiswa untuk tidak takut menghadapi perubahan, dan terus meningkatkan skill sesuai kebutuhan zaman. Seperti skill di bidang teknologi dan pemrograman, kewirausahaan serta selalu berfikir kreatif dan inovatif dalam menyikapi setiap perubahan. ’’Teknologi terus berubah sebagai generasi muda, anda harus belajar lebih ekstra, jangan hanya menunggu dari pemerintah, karena kalian mempunyai energi yang sangat besar untuk maju. Jika kita tidak menguasai teknologi, maka kita akan tertinggal,’’ujar Prof. Yusak.

Sementara pemateri ke dua, Ilmuan Diaspora Indonesia Dr. Satria Zulkarnaen Bisri S.Si., M.Sc. dari Riken Center for Emergent Matter Science, Jepang, menyampaikan materi seputar kiat mengejar karir dan peluang penelitian di bidang ilmu material di hadapan para dosen yang hadir. [Humas]