ITERA NEWS. Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan RI, telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan keselamatan pengguna jalan untuk menekan angka kecelakaan di sekitar perlintasan kereta api dengan jalan raya. Permasalahan kasus kecelakaan lalu lintas kereta api dan mobil di pintu perlintasan kereta api juga masih kerap terjadi di area Sumatera Bagian Selatan.
Atas permasalahan tersebut, dosen Program Studi Teknik Perkeretaapian Institut Teknologi Sumatera (ITERA) Ir. Muhammad Abi Berkah Nadi, S.T., M.T., IPM., berkesempatan menyampaikan inovasi yang ditawarkan ITERA, dalam mewujudkan keselamatan pada perlintasan sebidang. Abi menyampaikan inovasi seputar penggunaan sensor dan tenologi Internet of things (IoT) dalam pembahasan Implementasi Peraturan tentang Peningkatan Keselamatan Perlintasan Sebidang Antara Jalur Kereta Api dengan Jalan di Sumatera Bagian Selatan, yang diadakan Kemenhub RI – Pusat Kebijakan Keselamatan dan Keamanan Transportasi Badan Kebijakan Transportasi, di Palembang, beberapa waktu lalu.
Kegiatan tersebut turut dihadiri Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Republik Indonesia, Direktur Keselamatan Perkeretaapian Kemenhub RI, Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Selatan, Prof. Dr. Erika Buchari, M.Sc (Akademisi Universitas Sriwijaya), Kepala BPTD Wilayah VII Provinsi Sumatera Selatan dan Bangka Belitung, Ketua DPD Maska Sumatera Selatan.
Muhammad Abi Berkah yang juga menjabat sebagai Sekretaris Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) menyampaikan kunci keselamatan perlintasan sebidang pada perlintasan rel kereta api adalah pada palang pintu. Masih adanya perlintasan tanpa palang sehingga sering terjadi kecelakaan lalu lintas antara kereta api dengan kendaraan.
“Hal ini perlu dilakukan evaluasi tentang sistem keselamatan pada perlintasan sebidang sebagaimana amanah peraturan perundangan, guna mencegah terjadinya kecelakaan antara kereta api dengan kendaraan,” ujar Abi.
Muhammad Abi Berkah yang juga menjabat sebagai Sekretaris Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) menyampaikan kunci keselamatan perlintasan sebidang pada perlintasan rel kereta api adalah pada palang pintu. Masih adanya perlintasan tanpa palang sehingga sering terjadi kecelakaan lalu lintas antara kereta api dengan kendaraan.
Mengingat karakteristik kecelakaan pada perlintasan sebidang ini di dalam peraturan perundangan dikategorikan sebagai kecelakaan lalu lintas dan angkutan jalan.
Terkait inovasi yang coba ITERA tawarkan, Abi menyampaikan inovasi teknologi sudah perlu diterapkan pada setiap palang pintu. Terutama dalam pemanfaatan teknologi sensor dan IoT agar menurunkan tingkat kecelakaan pada pengendara.
Teknik Perkeretaapian ITERA menurut Abi telah menyampaikan inovasi berupa produk palang pintu otomatis serta pengembangan mobile phone control agar bisa memantau secara realtime langsung kepada Kemenhub RI. Abi berharap, inovasi yang coba ITERA sumbangkan tersebut dapat dimanfaatkan oleh Kemenhub RI dalam meminimalisir terjadinya kecelakaan antara kereta api dan mobil atau kendaraan lain di perlintasan kereta.
Abi juga berharap berdasarkan dengan permasalaha keselamatan transportasi pada perlintasan sebidang kereta api, Badan Kebijakan Transportasi sebagai instansi yang bertugas untuk merumuskan rekomendasi kebijakan di bidang transportasi bersama para pakar ahli pada narasumber masing – masing dalam melakukan agenda mapping terkait dengan permasalahan pada pengoperasian angkutan kereta api di Sumatera Bagian Selatan. (Rilis/Humas)