Dosen ITERA Paparkan Inovasi Alat Pendeteksi Longsor di Program Metro Tv

Dosen ITERA Paparkan Inovasi Alat Pendeteksi Longsor di Program Metro Tv

  • Post author:
  • Post category:Berita
Print Friendly, PDF & Email

ITERA NEWS. Dosen Program Studi Teknik Geomatika ITERA Ir. Irdam Adil, MT., berkesempatan memaparkan inovasi yang dibuat tentang alat pendeteksi longsor dalam program Selamat Pagi Indonesia, di Metro Tv, Kamis (22/10/2020). Irdam yang juga pensiunan dosen ITB tersebut menyampaikan prototipe alat pendeteksi tanah longsor telah ia buat sejak tiga tahun silam, dan terinspirasi dari bencana longsor besar yang pernah terjadi di Banjarnegara, Jawa Tengah tahun 2014 silam. Saat ini, prototipe alat tersebut disimpan di Laboratorium Geomatika kampus ITERA setelah sempat diujicobakan di salah satu daerah di Lampung. Sayangnya alat tersebut belum dimanfaatkan secara optimal dengan belum diproduksi masal oleh pihak-pihak berkepentingan.

Irdam menjelaskan alat pendeteksi longsor karyanya dibuat menyerupai tabung silinder, yang didalamnya terdapat komponen besi seperti unting-unting (bandul) yang kerap digunakan tukang bangunan. Hanya saja, alat tersebut dilengkapi sebuah sensor yang dapat berfungsi dengan mengeluarkan suara layaknya sirine, dan menghidupkan lampung ketika alat berada pada posisi miring.

“Cara kerjanya sangat sederhana kalau suka mengenal unting-unting untuk tukang tembok, alat ini pada intinya seperti itu. Kami bicara faktor gravitasi, jika tanah miring sensor akan bekerja, dan membuat sirine pada alat berbunyi, dan lampu menyala,”ujar Irdam.

“Cara kerjanya sangat sederhana kalau suka mengenal unting-unting untuk tukang tembok, alat ini pada intinya seperti itu. Kami bicara faktor gravitasi, jika tanah miring sensor akan bekerja, dan membuat sirine pada alat berbunyi, dan lampu menyala.”

Alat tersebut juga sangat murah dalam pembuatannya, yakni hanya sekitar 300 ribu. Hanya saja menurut Irdam hal yang kerap menjadi kendala adalah alat tersebut harus terhubung dengan arus listrik, atau memiliki power supply sendiri untuk menjalankan fungsinya.

Belum Diproduksi Masal

Irdam menyebut kendala lain yang dihadapi, alat tersebut belum banyak diproduksi masal, meski pihaknya pernah menyampaikan prototipe alat tersebut kepada beberapa pihak, termasuk Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Untuk itu, Irdam berharap banyak pihak yang dapat membantu sosialisasi terkait alat tersebut, dan ITERA terbuka untuk membantu memproduksi alat tersebut untuk keselamatan warga masyarakat dari bencana longsor.

“Saya melihat sampai saat ini masyarakat yang tinggal di daerah rawan longsor hanya menunggu saja longsor terjadi, sehingga saya berinisiatif membuat alat pendeteksi ini sebagai upaya mitigasi bencana,”ungkap Irdam.

Untuk itu, Irdam mengaku membutuhkan bantuan banyak pihak untuk dapat menyosialsiasikan alat ini, sehingga alat ini bisa menjadi pendeteksi longsor yang efektif, karena siapapun bisa membuat termasuk tukang las sepeda. [Humas]