Diskusi Prodi Teknologi Pangan ITERA Bahas Panduan Diet di Tengah Pandemi Covid-19
[:id]Ilustrasi[:]

Diskusi Prodi Teknologi Pangan ITERA Bahas Panduan Diet di Tengah Pandemi Covid-19

  • Post author:
  • Post category:Berita
Print Friendly, PDF & Email

ITERA NEWS. Program Studi (Prodi) Teknologi Pangan Institut Teknologi Sumatera (ITERA) mengadakan diskusi ilmiah membahas Panduan diet selama pandemi Covid-19, Minggu (19/4/2020).  Diskusi ilmiah yang diadakan secara dalam jaringan (daring) melalui media WhatsApp tersebut melibatkan pembicara dosen Prodi Teknologi Pangan ITERA, Hesti Ayuningtyas Pangastuti,S.TP.,M.Sc.

Kepada 121 mahasiswa peserta diskusi, Hesti menyebut banyak hal yang sebenarnya berkaitan dengan bidang pangan di tengah pandemi Coronavirus Disease (Covid-19). Namun hal tersebut belum diketahui publik secara luas. Seperti risiko penularan Covid-19 lewat makanan, tips dan trik saat berbelanja bahan makanan dan delivery makanan, kebutuhan gizi ketika menghadapi pandemi, dan perbedaan kebutuhan gizi bagi orang dalam pemantauan (ODP), pasien dalam pengawasan (PDP), tenaga kesehatan, dan orang yang positif Covid-19.

“Pada pasien PDP dan positif corona sebaiknya diterapkan diet tinggi protein untuk memperbaiki daya tahan tubuh dan memperbaiki jaringan tubuh. Protein yang diberikan adalah protein dengan nilai biologis tinggi, dengan rasio protein hewani dan nabati 67%:33%,” ujar Hesti.

“Pada pasien PDP dan positif corona sebaiknya diterapkan diet tinggi protein untuk memperbaiki daya tahan tubuh dan memperbaiki jaringan tubuh. Protein yang diberikan adalah protein dengan nilai biologis tinggi, dengan rasio protein hewani dan nabati 67%:33%.”

Selain itu, penyajian menu makanan juga perlu mengacu pada kondisi pasien saat masuk dan dirawat, karena perlu dilihat riwayat kesehatan pasien dan kemungkinan alergi.

Hesti menyebut, kegiatan diskusi ilmiah yang diadakan Prodi Teknologi Pangan ITERA, merupakan bagian dari kepedulian sivitas akademika Teknologi Pangan ITERA untuk turut membantu mengedukasi masyarakat, terutama mahasiswa dalam menghadapi situasi pandemi Covid-19, terutama sesuai bidang pangan. [Humas]