ITERA NEWS. Unit Penunjang Akademik (UPA) Bahasa Institut Teknologi Sumatera (Itera) menyelenggarakan Workshop on Debate untuk meningkatkan minat mahasiswa dalam lomba debat bahasa Inggris, National University Debating Championship (NUDC), Sabtu, 5 Oktober 2024. Lokakarya yang diadakan di Gedung Kuliah Umum (GKU) 1, ruang 405 ini diikuti oleh 35 mahasiswa.
Dalam sambutannya, Kepala UPA Bahasa, Dr. Sunarsih, M.A., mendorong para peserta untuk memanfaatkan kesempatan ini dan belajar dari pemateri yang berpengalaman. Ia berharap lokakarya ini dapat memotivasi peserta dalam menghadapi perlombaan debat yang akan digelar UPA Bahasa pada pekan mendatang.
Acara ini menghadirkan Dr. Rachmat Nurcahyo, S.S., M.A., pendiri NUDC sekaligus pembina delegasi Indonesia di ajang World Universities Debating Championship dan World Schools Debating Championship. Dr. Rachmat juga merupakan juri nasional NUDC dan KDMI, serta seorang akademisi dari Universitas Negeri Yogyakarta (UNY).
Selain menerima materi mendalam tentang teknik debat, peserta juga diajak berpartisipasi dalam permainan yang dirancang untuk meningkatkan keterampilan debat mereka
Dalam materinya, Dr. Rachmat menjelaskan pentingnya argumen yang solid dan logis dalam debat. Ia juga memperkenalkan format British Parliamentary yang digunakan dalam NUDC, di mana satu tim terdiri dari dua pembicara. Masing-masing pembicara memiliki peran berbeda dalam perlombaan. Dengan format ini, delapan tim akan beradu argumen dalam satu sesi debat.
Selain menerima materi mendalam tentang teknik debat, peserta juga diajak berpartisipasi dalam permainan yang dirancang untuk meningkatkan keterampilan debat mereka. Sesi praktik debat juga dilakukan untuk melatih kemampuan peserta dalam menyampaikan argumen.
Acara yang dipandu oleh Reza Pustika, M.Pd., dosen MKU Bahasa Inggris sekaligus pembina NUDC ITERA, berlangsung interaktif. Hal ini terlihat dari banyaknya pertanyaan yang diajukan peserta, menunjukkan antusiasme mereka untuk mendalami dunia debat.
Lokakarya ini diharapkan dapat mempersiapkan mahasiswa ITERA untuk berkompetisi di ajang debat bergengsi seperti NUDC dan memupuk minat mereka dalam berargumen secara logis dan kritis. (Rilis Panitia/Humas)