Tim PKM Itera dan Kelompok Tani Hutan Hijau Lestari Kolaborasi Terapkan Inovasi Pelindung Pantai Natural

Tim PKM Itera dan Kelompok Tani Hutan Hijau Lestari Kolaborasi Terapkan Inovasi Pelindung Pantai Natural

  • Post author:
  • Post category:Berita
Print Friendly, PDF & Email

ITERA NEWS. Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) yang beranggotakan dosen Program Studi Teknik Kelautan (KL), Program Studi Arsitektur Lanskap (ARL), serta Program Studi Sains Lingkungan Kelautan (SLL) Institut Teknologi Sumatera (Itera) melaksanakan kegiatan penanaman mangrove dan sosialisasi dalam upaya pengembangan dan penerapan inovasi pelindung pantai natural sebagai solusi permasalahan erosi dan banjir rob di Pesisir Kuala Jaya, Desa Bandar Agung, Lampung Selatan. Kegiatan tersebut berkolaborasi dengan mitra Kelompok Tani Hutan (KTH) Hijau Lestari.

Kegiatan ini merupakan program Hibah PKM Desa Binaan yang diberikan oleh LPPM Itera. Ketua Tim PKM, Suciana, S.T., M.T., menyampaikan, bahwa kegiatan ini bertujuan menjadi sarana berbagi ilmu dan bertukar pikiran melalui sosialisasi untuk masyarakat khususnya KTH Hijau Lestari terkait mangrove sebagai pelindung pantai. Selain itu, diperkenalkan sebuah prototype sistem inovasi pelindung pantai natural “Ramah Lingkungan” dalam bentuk maket 3D yang sudah didesainkan untuk KTH Hijau Lestari sebagai gambaran implementasi di lapangan. Pendekatan ini diyakini dapat meningkatkan pemahaman mitra dan masyarakat terkait sistem inovasi pelindung pantai natural yang akan menyumbangkan keselamatan secara bertahap, meningkatkan wawasan mengenai pemberdayaan hutan mangrove yang harapannya dimasa depan menjadi Green Belt.

Kegiatan sosialisasi diawali dengan materi terkait mangrove oleh dosen Program Studi Sains Lingkungan Kelautan, Budhi Agung Prasetyo, S.Pi., M.Si., dan Rizki Dimas Permana, S.Kel, M.Si. Sosialisasi ini mencakup zonasi pembagian daerah pertumbuhan mangrove yang lebih sesuai dengan jenisnya serta percontohan upaya pelestarian dan pengembangan hutan mangrove melalui metode silvofishery (wanamina). Selain itu, edukasi diberikan melalui prototype berbentuk maket 3D yang menggambarkan kondisi awal penanaman mangrove beserta pelindung pantai natural dari material ramah lingkungan seperti bambu dan geobag. Penjelasan detail komponen maket disampaikan oleh Ina Winiastuti H, S.P.,M.Ars.L. Sebuah maket ini juga menunjukkan prediksi perkembangan daerah pesisir setelah 15 hingga 20 tahun kedepan, yang diharapkan akan menjadi kawasan “Green Belt” yang berkembang dan aman dari erosi serta banjir rob.

Selain itu, diperkenalkan sebuah prototype sistem inovasi pelindung pantai natural “Ramah Lingkungan” dalam bentuk maket 3D yang sudah didesainkan untuk KTH Hijau Lestari sebagai gambaran implementasi di lapangan.

Diharapkan inovasi ini bisa menjadi acuan bagi pemerintah dalam mengembangkan daerah yang sesuai dengan tujuan SDG’s (Sustainable Development Goals) untuk bersama-sama mempromosikan pembangunan berkelanjutan, menjaga lingkungan, memerangi ketidaksetaraan, dan memastikan kehidupan yang layak bagi semua orang. Tentunya, tim Itera dengan latar belakang yang sesuai mampu memberikan wawasan ilmiah yang berperan penting dalam menunjukkan komitmen Itera for Sumatera. Tim Itera menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi secara praktis untuk memberikan manfaat nyata kepada masyarakat, serta memperkuat peran perguruan tinggi dalam upaya pencegahan bencana dan peningkatan kesejahteraan masyarakat di daerah pesisir.

Perwakilan Kepala Dusun Kuala Jaya, Delpi, menyampaikan terima kasih atas komitmen Itera yang aktif mengirimkan dosen dan mahasiswanya untuk memberikan wawasan ilmiah tentang pelestarian mangrove. Keikutsertaan ini menunjukkan pengaplikasian tridarma perguruan tinggi secara praktis yang berdampak langsung kepada masyarakat, serta diharapkan mampu mengatasi permasalahan bencana yang ada di Desa Bandar Agung.

Perwakilan Ketua Kelompok Tani Hutan (KTH) Hijau Lestari Bandar Agung, Sudarto, mengapresiasi sinergi yang dilakukan oleh Itera. Sudarto berharap kegiatan ini memberikan dampak positif bagi desa, terutama dalam menambah pengetahuan yang belum dimiliki oleh anggotanya. Sudarto juga berharap pengabdian ini dapat ditingkatkan dan berkelanjutan demi kesejahteraan warga melalui penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi, yang dapat memberdayakan serta meningkatkan daerah pesisir Kuala Jaya. Kegiatan sosialisasi ditutup dengan penyerahan aset berupa 1 Set Prototype berupa Maket 3D Inovasi Pelindung Pantai Natural dan 2 Set Sistem Inovasi Pelindung Pantai Natural kepada ketua KTH Hijau Lestari.

Setelah kegiatan sosialisasi dan penyerahan maket dilaksanakan, dilanjutkan kegiatan implementasi inovasi pelindung pantai natural dengan 2 sistem pelindung mangrove, sisi kanan pelindung dengan bambu dan sisi kiri berupa tumpukan geobag. Pelindung diletakan pada sisi depan kearah laut setalah itu dilakukan penanaman mangrove dengan sistem 3 layer secara berurutan Avicennia Alba, Avicennia Marina yang biasa dikenal oleh masyarakat dengan sebutan api api dan terakhir Rhizophora atau bakau.

Kegiatan ini diikuti oleh Kepala Dusun Kuala Jaya Bapak Delfi, Perwakilan dari Kelurahan Desa Bandar Agung Bapak Cecep, masyarakat Dusun Kuala Jaya, Desa Bandar Agung, Kelompok Tani Hutan Hijau Lestari, dan perwakilan Bhabinkamtibmas Desa Bandar Agung. Serta Anggota Tim ITERA lainnya yang turut berkontribusi yaitu Trika Agnestasia, S.Kel.,M.T., M Fatkhurrozi,S.T.,M.T., Dr.Eng Mustarakh Gelfi, S.T., M.Sc., Ayu Libiaty Ahmad, S.Kel., M.T., Rifky Jati Pamungkas, S.Kel. Tidak ketinggalan juga mahasiswa/i ITERA antara lain Imam Aufa Makarim (KL), Muhammad Rival (KL), Bastian Aditia (KL), Agustina Mega Putri (KL), Muhammad Rizky Herliawan (KL), Faishal Rizky Saputra (KL), Durrotun Niswah Ayu Dyana (ARL), Vina Olivia Pingky (ARL), Jefri Mallisa (SLL), Risandi Alfredo Sibarani (SLL). (Rilis/Humas)