ITERA NEWS. Unit Pelaksana Teknis (UPT) Bahasa Institut Teknologi Sumatera (ITERA) mengadakan kegiatan seminar dalam jaringan bertema Tantangan dalam dunia penerjemahan, Selasa, 10 November 2020. Kegiatan tersebut menghadirkan dua narasumber yaitu Guru Besar Bidang Penerjemahan Universitas Sebelas Maret, Prof. Drs. M.R. Nababan, M.Ed., M.A., Ph.D., dan Penerjemah Profesional yang juga Dosen Universitas Negeri Malang, Arif Subiyanto, M.A.

Seminar daring yang diadakan UPT Bahasa ITERA bertujuan memberikan pengetahuan terkait bidang penerjemahan dan bagaimana seorang penerjemah menggunakan dukungan teknologi dalam menjalankan pekerjaannya.

Narasumber pertama, Prof. Nababan menyampaikan, bahwa secara esensi seorang penerjemah, tidak hanya sebagai seseorang yang menerjemahkan bahasa asal ke bahasa sumber. Namun seorang penerjemah harus bisa menerjemahkan esensi dari sebuah teks agar pesan yang disampaikan tidak berubah dan dapat diterima dalam bahasa sasaran teks tersebut.

Dalam sesi berikutnya, narasumber kedua Arif Subiyanto, M.A., mendemonstrasikan penggunaan kecerdasan buatan dalam bidang penerjemahan teks.  “Kecerdasan buatan tidak boleh membuat penerjemah malas, kecerdasan buatan ada untuk membantu penerjemah,” kata Arif.

“Kecerdasan buatan tidak boleh membuat penerjemah malas, kecerdasan buatan ada untuk membantu penerjemah.”

Untuk membuktikannya, dia memberikan contoh-contoh kalimat dengan idiom dalam Bahasa Inggris yang diterjemahkan ke Bahasa Indonesia dengan google translate yang menunjukkan bahwa kecerdasan buatan tidak bisa menggantikan manusia sebagai penerjemah.

Menurut Arif, penerjemah yang baik bisa menangkap makna terutama idiom dalam sebuah teks dan diterjemahkan sesuai dengan kondisi sosial budaya bahasa sasaran.

Kegiatan yang dimoderatori oleh Dosen ITERA, Tefur Nur Rahman, M.Li. tersebut menjadi seminar daring kedua UPT Bahasa ITERA. Seminar sebelumnya telah diadakan pada medio Oktober, dengan narasumber akademisi ITB Dr. A. Gumawang Jati, M.A., dan Ardian W. Setiawan, M. Ed., Ed. D. dari Politeknik Negeri Malang, membahas tentang pengajaran Bahasa Inggris dan dukungan teknologi dalam pengajarannya. [Humas]