ITERA NEWS. Rektor Institut Teknologi Sumatera (ITERA) Prof. Ir. Ofyar Z Tamin, M.Sc., Ph.D., IPU., meninjau pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) – Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) hari pertama, di Kampus ITERA, Senin, 12 April 2021. Dalam tinjauan yang dilakukan Rektor mengecek mulai dari kesiapan panitia, sarana dan prasarana pendukung hingga penerapan protokol kesehatan pencegahan Covid-19.

Pelaksanaan UTBK – SBMPTN di Kampus ITERA akan diikuti sebanyak 2.869 peserta. Dari jumlah tersebut, sebanyak 1.985 peserta mengikuti ujian Saintek, 642 peserta Soshum, dan 242 peserta ujian campuran.UTBK-SBMPTN di ITERA dilaksanakan selama tiga hari yakni pada 12 – 14 April 2021. Penyelenggaraan UTBK di ITERA secara keseluruhan terdiri dari lima sesi dengan pembagian dua sesi per hari. Satu sesi ujian akan diikuti oleh 730 peserta.

Hari pertama pelaksanaan UTBK ITERA berjalan lancar. Peserta mengikuti beberapa protokol kesehatan pencegahan Covid-19 secara ketat, mulai dari wajib mengenakan masker, selalu menjaga jarak, mengikuti pengecekan suhu, mencuci tangan sebelum memasuki gedung, dan tidak berkerumun. Protokol kesehatan juga diterapkan di ruang-ruang ujian yang antarmeja peserta telah dibuat berjarak sesuai standar prokes.

“Peserta mengikuti beberapa protokol kesehatan pencegahan Covid-19 secara ketat, mulai dari wajib mengenakan masker, selalu menjaga jarak, mengikuti pengecekan suhu, mencuci tangan sebelum memasuki gedung, dan tidak berkerumun.”

Koordinator Pelaksana UTBK ITERA, Alviyanda, S.T.,M.T., menyampaikan, UTBK di ITERA dilaksanakan di empat gedung yaitu Gedung Laboratorium Teknik 1, 2 dan 3 serta Gedung Kuliah Umum I. Untuk memastikan penerapan protokol kesehatan Covid-19, panitia juga telah berkoordinasi dengan Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi Lampung dan sudah memperoleh izin.

“Pelaksanaan UTBK di ITERA mengikuti arahan yang diberikan oleh Satgas Provinsi dalam penerapan protokol kesehatan seperti mewajibkan untuk peserta dari luar Lampung membawa hasil rapid test antigen, dan menerapkan prokes secara ketat,” ujar Alviyanda.

Berdasarkan data dari 2.869 peserta, sebanyak 339 peserta berasal dari beberapa Provinsi diluar Provinsi Lampung. Untuk itu, sebelum mengikuti tes, para peserta asal luar Provinsi Lampung diminta menunjukan hasil rapid test antigen. (Humas)