Hadapi Pandemi Covid-19 Dosen ITERA Latih Warga Tanam Obat Keluarga

Hadapi Pandemi Covid-19 Dosen ITERA Latih Warga Tanam Obat Keluarga

  • Post author:
  • Post category:Berita
Print Friendly, PDF & Email

ITERA NEWS. Tim dosen Program Studi Biologi dan Teknik Biosistem Institut Teknologi Sumatera (ITERA) memperkenalkan teknik pembuatan taman tanaman obat keluarga (Toga) ke warga Desa Gedung Harapan, Kecamatan Jati Agung, Lampung Selatan, Jumat, 9 April 2021. Kegiatan ini dilakukan sebagai upaya pemberdayaan warga sekitar, terutama dalam pembuatan obat keluarga secara mandiri.

Kegiatan tersebut dilaksanakan oleh dosen Prodi Biologi Ayu Oshin Yap S, SP, M.Si, Gres Mareta, SSi, M.Si, Dian Anggria Sari, S.Si, M.Si., dan Dr. Andi Darmawan, M.Si serta David S S Marpaung, STP, M.Sc, yang merupakan dosen Prodi Teknik Biosistem. Tidak hanya dosen, dalam kegiatan tersebut turut melibatkan beberapa mahasiswa Prodi Biologi.

Salah satu dosen, Dian Anggria Sari, S.Si, M.Si., menyampaikan, tujuan pelatihan tersebut adalah untuk mengenalkan cara membuat dan mengelola taman tanaman obat, serta mengolahnya menjadi obat yang dapat dimanfaatkan oleh warga secara mandiri. Hal ini dinilai penting, sebab selama masa pandemi Covid-19 masyarakat diharapkan selalu dalam kondisi sehat. Selain wajib menjalankan pola hidup sehat dan bersih, serta menerapkan protokol kesehatan, masyarakat diharapkan mampu mewujudkan kemandirian kesehatan, dengan menanam tanaman obat keluarga di rumah masing-masing.

“Melalui pelatihan ini, warga diharapkan dapat memanfaatkan lahan kosong yang dimiliki untuk ditanami aneka tanaman obat keluarga,” ujar Dian Anggria.

“Taman tanaman obat keluarga ini, selain dapat dimanfaatkan menjadi obat, juga dapat meningkatkan nilai estetika di rumah dan meningkatkan ekonomi warga.”

Taman tanaman obat keluarga ini, selain dapat dimanfaatkan menjadi obat, juga dapat meningkatkan nilai estetika di rumah dan meningkatkan ekonomi warga.  Selain memperindah pekarangan rumah serta dapat bermanfaat sebagai obat, warga Desa Gedung Harapan dapat menjual hasil tanaman obat tersebut untuk meningkatkan pendapatan keluarga.

Kepala Desa Gedung Harapan, Ishadi Hanafi, menyambut baik kegiatan yang diadakan tim ITERA. Ishadi berharap kegiatan tersebut mampu mendorong para ibu-ibu pembina kesejahteraan keluarga (PKK) untuk berkomitmen mengurus tanaman obat keluarga yang ada di Balai Desa Gedung Harapan, dan tempat tinggal masing-masing. “Semoga masyarakat juga dapat memahami cara pengolahan tanaman obat tersebut menjadi produk yang dapat dimanfaatkan untuk menjaga kesehatan warga,” ujar Ishadi.

Salah satu peserta, Dewi Sartika, menceritakan pengalamannya dalam membuat tanaman obat di rumah dengan antusias. Menurut Dewi, kegiatan tersebut membantu dirinya mengetahui manfaat dari tanaman obat yang selama ini ditanamanya di rumah bagi kesehatan. “Saya sudah punya tanaman cocor bebek, namun baru tau manfaat tanaman ini bagi kesehatan melalui kegiatan pelatihan ini,”ujar Dewi. (Rilis/Humas)