Owadan, Produk Masker Bengkuang dari Desa Binaan KKN ITERA

Owadan, Produk Masker Bengkuang dari Desa Binaan KKN ITERA

  • Post author:
  • Post category:Berita
Print Friendly, PDF & Email

ITERA NEWS. Tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) Institut Teknologi Sumatera (ITERA) berkolaborasi dengan Poktan (Kelompok Tani) Agroentrepreneur Desa Cintamulya Lampung Selatan berhasil membuat masker dari pati bengkuang. Desa Cintamulya merupakan desa binaan KKN Itera yang beralamat di Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lampung Selatan. Senin, 23 Agustus 2021.

Produk ini di inisiasi oleh Dosen Program Studi Teknologi Pangan ITERA, Muhammad Rizky Ramanda, S.TP., M.TP dan Penggerak Pemuda Desa Cintamulya, Hartanto. Permasalahan awal dari pembuatan produk ini yaitu murahnya harga jual bengkuang yang dihasilkan dari petani di desa Cintamulya sehingga membuat para petani merugi. Proses pembuatan masker ini juga ditemani oleh teman-teman mahasiswa KKN ITERA dari berbagai macam program studi.

Saat ini, Owadan telah ditambah ekstrak kayu manis untuk memberikan aroma harum dan menambah khasiat merawat kulit berjerawat karena kayu manis memiliki kandungan antibakteri sehingga membantu mengurangi perkembangan bakteri penyebab jerawat. Kedepannya masker ini akan terus disempurnakan dan dibuat varian yang beragam.

Rizki menjadikan bengkuang sebagai bahan dasar pembuatan masker dengan berbagai pertimbangan mulai dari murahnya harga jual dan mengingat bengkuang merupakan komoditas yang sudah lama dijadikan sebagai bahan dasar kecantikan industri.

bengkuang merupakan komoditas yang sudah lama dijadikan sebagai bahan dasar kecantikan oleh beberapa industri karena bengkuang kaya akan vitamin C dan antioksidan sehingga sangat bermanfaat untuk mencerahkan kulit dan merawat kulit tampak sehat.” Jelas Rizky

Rizky menjelaskan juga bahwa masker ini dapat digunakan untuk berbagai kalangan usia, baik remaja ataupun dewasa karena tidak menimbulkan efek samping selama digunakan dalam takaran yang wajar. Penggunaan masker ini terbilang mudah, hanya dengan mencampurkan air diwadah yang bersih lalu oleskan ke wajah atau daerah kulit lainnya yang terlihat kusam. Air bisa digantikan dengan madu dalam proses pencampurannya jika ingin mendapatkan hasil yang maksimal.

Rizky berharap masker ini mampu menjadi salah satu produk unggulan yang berkelanjutan untuk desa Cintamulya dan menjadi gerbang awal dalam proses pembentukan desa Agrotourism. (Rilis/Humas)