Masyarakat Antusias Ikuti Pengamatan Hilal Ramadhan di ITERA

Masyarakat Antusias Ikuti Pengamatan Hilal Ramadhan di ITERA

  • Post author:
  • Post category:Berita
Print Friendly, PDF & Email

ITERA NEWS. Kegiatan pengamatan hilal Ramadhan 1440 Hijriah yang diadakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Observatorium Astronomi  Institut Teknologi  Sumatera (ITERA)  Lampung (OAIL) di kampus ITERA, Minggu (5/5/2019) menarik antusiasme masyarakat. Puluhan warga dari berbagai kalangan ikut mengamati hilal bersama dengan mahasiswa dan dosen ITERA di sekitar Embung A ITERA yang menjadi titik pengamatan. Mereka berkesempatan mencoba teleskop yang disediakan panitia untuk mengamati kenampakan bulan muda yang menjadi penanda memasuki Bulan Suci Ramadhan.

Dalam pengamatan hilal Ramadhan yang telah diadakan ke-3 kalinya itu, ITERA menyiapkan 6 teleskop yang terdiri dari 4 unit teleskop jenis Refraktor dan satu unit teleskop Meade LX90 yang hasil pengamatannya dapat secara langsung disambungkan dengan komputer. Serta satu unit teleskop lain jenis Lunt Engineering digunakan Tim OAIL untuk pengamatan hilal di Kalianda, Lampung Selatan.

Sebelum mengamati hilal, peserta mengikuti seminar Pengamatan Hilal Ramadhan 1440 Hijriah yang diadakan di Gedung C Kampus setempat. Dalam kesempatan tersebut turut dibahas metode perhitungan atau hisab yang juga dapat dilakukan untuk menentukan 1 Ramadhan selain dengan cara pemantauan langsung atau disebut Rukyatul Hilal. Dosen Program Studi (Prodi) Sains, Atmosfer, dan Keplanetan ITERA, Annisa Novia Indra Putri, S.Si.,M.Si. selaku pemateri seminar menjelaskan hilal merupakan kenampakan bulan muda setelah terjadi konjungsi  saat matahari tenggelam. Pengamatan hilal biasanya dilakukan setiap tanggal 29 bulan Hijriah. Berdasarkan perhitugan yang telah dilakukan oleh tim OAIL, hilal dapat diamati dari titik pengamatan di ITERA sekitar pukul  17.52 sampai dengan 18.15 jika cuaca cerah. Selain dilakukan di kampus ITERA Tim OAIL juga melakukan pengamatan hilal di kawasan pesisir pantai di Kalianda, Lampung Selatan.

Sementara di lokasi pengamatan, dosen Program Studi Sains, Atmosfer, dan Keplanetan ITERA Nindhita Pratiwi,S.Si.,M.Si. menyebut persiapan pengamatan hilal sudah dilakukan sejak pukul 15.30. Selain menjadi  agenda untuk menentukan 1 Ramadhan, pengamatan hilal juga bertujuan menjadi kesempatan belajar bagi mahasiswa ITERA dan untuk mengedukasi masyarkat luas. Sayangnya dalam pengamatan hilal Ramadhan 1440 Hijriah yang diadakan di kampus ITERA terkendala oleh awan tebal yang menyelimuti titik kemunculan hilal, sehingga hilal tidak dapat teramati, hingga waktu pengamatan usai.

Meski demikian, Observer OAIL Aditya Abdillah  menyebut  berdasarkan hitungan yang dilakukan, ketinggian bulan saat matahari terbenam diprediksi telah berada pada posisi lima derajat atau di atas tiga derajat yang menjadi syarat masuknya Ramadhan.  Meski tidak terlihat lewat teleskop, menurut Aditya, pihak OAIL juga akan tetap melaporkan hasil pengamatan kepada perwakilan Kementerian Agama di Lampung untuk disampaikan di Kementerian Agama RI Pusat. [Rudi]