ITERA dan IAU Latih Guru Dalami Pengetahuan Astronomi

ITERA dan IAU Latih Guru Dalami Pengetahuan Astronomi

  • Post author:
  • Post category:Berita
Print Friendly, PDF & Email

ITERA NEWS. Institut Teknologi Sumatera (ITERA) melalui UPT Observatorium Astronomi ITERA Lampung (OAIL) bekerja sama dengan Serikat Astronomi Internasional atau International Astronomical Union (IAU) kembali mengadakan pelatihan pendidikan sains astronomi atau Network for Astronomy School Education (NASE) bagi para guru, mahasiswa, serta orang-orang yang berkecimpung pada bidang astronomi. Kegiatan yang dilaksanakan di kampus ITERA, 19-22 Agustus 2019 tersebut melibatkan pakar astronomi lokal dan internasional, seperti perwakilan Serikat Astronomi Internasional (IAU) Alan C Pickwick, dosen astronomi Institut Teknologi Bandung (ITB) Dr. Chatief Kunjaya M.Sc., serta para dosen Astronomi dan bidang keilmuan lain ITERA.

Mewakili Rektor ITERA, Kepala UPT OAIL, Dr. Hakim L. Malasan, M.Sc. dalam sambutannya menyampaikan, kembali ditunjuknya ITERA oleh IAU sebagai penyelenggara Network for Astronomy School Education (NASE) untuk yang ke dua kali, menandakan ITERA dinilai serius dalam mengembangkan pembelajaran keantariksaan.

“Selama ini, ITERA memang kerap mengadakan seminar dan workshop keantariksaan dengan melibatkan guru-guru dan pelajar agar pembelajaran keantariksaan terus berkembang, sehingga ITERA dengan kepakarannya di bidang astronomi dapat bermanfaat secara luas,”ujar Hakim.

Melalui pelatihan yang melibatkan instruktur dari berbagai bidang keilmuan, Hakim, berharap kemampuan guru dalam bidang astronomi semakin meningkat. Selain itu, guru, pelajar dan orang-orang yang berkecimpung di bidang astronomi juga mendapatkan pengetahuan dari bidang keilmuan lain, yang mendukung pengetahuan astronominya. “Kami  berharap akan lahir instruktur-instruktur astronomi baru yang nantinya akan mengajarkan pengetahuan astronomi secara luas di masyarakat, tambah Hakim.

“Semakin banyak materi pembelajaran astronomi baik dari pengamatan menggunakan teleskop ruang angkasa atau teknologi lainnya membuat pembelajaran astronomi tidak akan pernah habis, sehingga perlu saling berbagi metode pembelajaran yang tepat.”

Sementara, perwakilan IAU Alan C Pickwick menyampaikan, pengetahuan astronomi terus berkembang seiring pesatnya kemajuan teknologi. Meski pengetahuan tersebut, saat ini mudah diakses oleh siapapun melalui media internet, pertemuan langsung para guru, pelajar dan pakar astrnomi seperti yang diadakan di ITERA sangat penting.

“Semakin banyak materi pembelajaran astronomi baik dari pengamatan menggunakan teleskop ruang angkasa atau teknologi lainnya membuat pembelajaran astronomi tidak akan pernah habis, sehingga perlu saling berbagi metode pembelajaran yang tepat. Apa lagi pengetahuan astronomi bida diakses oleh semua semua usia, mulai dari anak sekolah dasar hingga perguruan tinggi, “ujar Alan dalam kegiatan yang melibatkan peserta dari berbagai daerah di Indonesia itu.

Kehidupan Luar Angkasa

Sebagai salah satu instruktur, Alan menyampaikan, dirinya akan menyampaikan materi seputar kemungkinan kehidupan lain selain di Bumi. “Saat ini kita ditantang untuk mengetahui apakah manusia bisa hidup di luar angkasa, dan semua itu tentunya membutuhkan kajian, tidak semata keilmuan astronomi, tetapi juga keilmuan lain seperti teknik, biologi, fisika , kimia, sehingga pendekatan pembelajaran astronomi ke depan harus melibatkan multidisiplin ilmu,”ujar Alan.

Selama mengikuti NASE, para peserta mendapatkan beberapa sesi materi dan workshop, seperti seputar sejarah astronomi yang disampaikan oleh dosen astronomi ITERA Robiatul Muztaba,S.Si.,M.Si, materi Kosmologi oleh Annisa Novia Indra Putri, dan Evolution of the Stars yang disampaikan oleh dosen astronomi ITB Dr. Chatief Kunjaya M.Sc. Selain itu, peserta juga akan diajak melakukan praktik langsung dalam menerapkan metode-metode pembelajaran astronomi yang menarik dan mutakhir dengan didampingi para instruktur. [Humas]