Dosen ITERA Latih Pemanfaatan Limbah Pelepah Pisang Sebagai Alternatif Kosentrat Pakan Ternak Sapi

Dosen ITERA Latih Pemanfaatan Limbah Pelepah Pisang Sebagai Alternatif Kosentrat Pakan Ternak Sapi

  • Post author:
  • Post category:Berita
Print Friendly, PDF & Email

ITERA NEWS. Tim dari Institut Teknologi Sumatera (ITERA) yang terdiri dari dosen dan mahasiswa melakukan pengabdian kepada masyarakat (pkm) dengan menggelar pelatihan pengolahan limbah pelepah pisang terfermentasi sebagai alternatif pakan konsentrat ternak sapi di Sanjaya Farm, Bandar Lampung beberapa waktu lalu. Pelatihan tersebut di ikuti warga dan perwakilan peternak sapi di lokasi sekitar yang diajarkan mengenai pengolahan limbah pelepah pisang terfermentasi sebagai alternatif pakan konsentrat ternak sapi.

Aidil Afriansyah sebagai ketua PkM menuturkan bahwa pelatihan tersebut bertujuan untuk mengajari masyarakat sekitar tentang pemanfaatan limbah pelepah pisang yang dapat dijadikan sebagai konsentrat pakan ternak sapi. Selain itu Aidil juga menjelaskan bahwa kosentrat pakan ternak dari limbah pelepah pisang juga dapat dimanfaatkan untuk memperbaiki system pencernaan hewan ternak.

Dalam kesempatan tersebut, Zunanik  juga menuturkan bahwa selain itu meningkatkan nafsu makan hewan ternak, konsentrat pakan limbah pelepah pisang juga dapat membuat daging ternak lebih berisi serta rendah kolesterol. Hewan ternak lebih kebal dan tahan terhadap penyakit dan kotorannya  tidak bau sehingga tidak mencemari udara lingkungan.

“Pelatihan ini dapat dilaksanakan secara berkelanjutan untuk para peternak dan masyarakat sekitar agar bisa memanfaatkan limbah lokal yang ada di sekitar menjadi sebuah produk yang bermanfaat pada siklus zero waste,” tutur Zunafik

Dalam pemaparannya Aidil dan Zunanik menjelaskan proses pembuatan hingga bahan-bahan yang dapat digunakan seperti seperti pelepah pisang yang ditambah sedikit cocopeat EM 4 dan moleses atau gla tetes serta bagaimana ciri-ciri produk Bio-MOL dikatakan berhasil.

“Produk berhasil yang paling mudah ditandai dengan tidak adanya gas yang dihasilkan dari proses fermentasi, dan memiliki bau seperti tape” sebut Zunanik Mufidah.

Pemilik Sanjaya Farm Vicky menyambut baik kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan tim ITERA dan berharap ke depannya pelatihan serupa berkelanjutan sehingga dapat memberikan wawasan baru bagi masyarakat sekitar terutama pada para peternak di warga sekitar.