DoBel Creative Talk ITERA Bahas Anak dengan Autisme

DoBel Creative Talk ITERA Bahas Anak dengan Autisme

  • Post author:
  • Post category:Berita
Print Friendly, PDF & Email

ITERA NEWS. ITERA International Office mengadakan #DoBel Creative Talk kelima dengan judul Sharing Parenting “Keistimewaan Dikaruniai Anak Istimewa” menghadirkan Dr. Yoga Budhi Santoso, M.Pd selaku Kaprodi PLB UNINUS Bandung sekaligus konsultan terapi dan Bernaditha Catur Marina, S.T., M.T. selaku orangtua dengan anak berkebutuhan khusus sekaligus Dosen Teknik Sipil ITERA yang tengah menempuh  S3 ITB. Jumat, 9 Juli 2021.

Kegiatan ini dihadiri oleh lebih dari 150 partisipan secara daring melalui zoom dan menarik pertanyaan dari banyak peserta baik orangtua maupun keluarga yang memiliki saudara dengan Austitic Spectrum Disorder (ASD).

Direktur IIO, Acep Purqon,Ph.D mengungkapkan dalam sambutannya, Sehebat apapun prestasi dan jabatan kita, lingkup terdekat adalah keluarga. ITERA juga menganggap penting untuk menjaga kualitas SDMnya yang terdiri dari banyak keluarga. Selain itu, orang-orang yang sukses pada akhirnya adalah orang yang bisa mengelola keluarganya.

“Agamapun mengajarkan bahwa semua ciptaan-Nya sempurna. Orang berkebutuhan khusus pun sama seperti kita pada umumnya, hanya berbeda kebutuhan. Untuk mengenali kebutuhan itu, kita butuh ilmu agar tidak bingung dan memiliki jalan keluar.”  ujar Acep.

Dalam pemaparan materi pertama, Bernaditha menjelaskan Autisme bukan sebuah gangguan psikologis melainkan neurologis. Singkatnya seseorang dapat dikategorikan autis jika terdapat 3 ciri utama, yaitu gangguan sosial, gangguan komunikasi berbahasa dan gangguan perilaku, Semakin cepat kita bisa mengenali, semakin cepat kita melakukan intervensi untuk optimalisasi tumbuh kembang anak.

 “Autisme itu berbeda, tapi berbeda bukan berarti kurang. Jadi orang tua harus bisa jatuh cinta dengan perbedaan dan diversitas pemikiran anak.” Jelas Bernaditha.

Pada materi selanjutnya Dr. Yoga menyebut autism  disebabkan oleh mutasi gen. Ia menambahkan, karena ciri yang menonjol adalah ketidakmampuan komunikasinya, banyak orang tua yang mengawali dengan terapi wicara, namun sesungguhnya hal itu tergantung dengan penyebabnya apa. Misalnya apakah ada faktor dari pendengarannya, dan lain sebagainya.

“Tidak mungkin seseorang bisa bicara kalau tidak ada pemahaman bahasa. Sehingga terapi harus disesuaikan dengan penyebab yang tepat.” Ungkap Dr. Yoga. (Rilis/Humas)