ITERA NEWS – Tim Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) Institut Teknologi Sumatera (Itera) menggelar sosialisasi rencana kontinjensi tanggap bencana tsunami di Desa Rangai Tri Tunggal, Kecamatan Ketibung, Lampung Selatan. Kegiatan yang berlangsung sejak April hingga November 2024 ini merupakan bagian dari hibah pengabdian masyarakat yang diketuai oleh Rezki Naufan Hendrawan, dosen Teknik Geologi Itera, dengan dukungan Program Studi Teknik Pertambangan, Seksi Mahasiswa Ikatan Ahli Geologi (SM IAGI) Itera, serta IAGI Pengda Lampung.
Sosialisasi ini bertujuan meningkatkan pemahaman masyarakat, mulai dari perangkat desa hingga pelajar, tentang kesiapsiagaan menghadapi tsunami—bencana dengan risiko tinggi di wilayah Teluk Lampung. “Kami ingin memastikan masyarakat memiliki pengetahuan yang cukup untuk melindungi diri saat bencana terjadi,” ujar Rezki Naufan.
Kegiatan ini melibatkan tujuh program utama, di antaranya penilaian kesadaran masyarakat terhadap potensi tsunami, pemetaan wilayah rawan tsunami menggunakan drone, pembuatan peta rawan bencana, dan rencana kontinjensi tsunami. Selain itu, tim juga membuat maket desa dengan elemen rencana tanggap bencana, memasang tanda panduan evakuasi, hingga melakukan sosialisasi di berbagai kelompok masyarakat.
Pada Jumat, 22 November 2024, Tim PKM Itera memaparkan hasil kegiatan di Balai Desa Rangai Tri Tunggal. Acara dihadiri Kepala Desa Rusda beserta perangkat desa, yang sekaligus menerima dokumen rencana kontinjensi, maket desa, dan tanda panduan evakuasi. “Kami berharap program ini semakin memperkuat kesiapsiagaan warga dan membuka peluang kerja sama di masa mendatang,” kata Rusda.
Ketua Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB), Tentrem, menyambut baik inisiatif ini. “Program ini bukan hanya edukatif, tetapi juga mempererat kolaborasi antara akademisi, komunitas, dan pemerintah lokal dalam menciptakan desa tangguh bencana,” ujarnya.
“Program ini bukan hanya edukatif, tetapi juga mempererat kolaborasi antara akademisi, komunitas, dan pemerintah lokal dalam menciptakan desa tangguh bencana,”
Selain di balai desa, sosialisasi juga dilakukan di SDN 1 Rangai Tri Tunggal dengan dihadiri siswa dan guru. Kepala sekolah, Diana, mengapresiasi kegiatan tersebut sebagai langkah positif dalam membangun budaya sadar bencana sejak dini. Materi yang disampaikan mencakup langkah-langkah penyelamatan saat terjadi gempa bumi, banjir, dan tsunami, yang dikemas dalam video edukasi dan sesi tanya jawab interaktif.
“Edukasi seperti ini penting untuk menanamkan budaya sadar bencana pada anak-anak sejak dini agar dapat mengurangi potensi korban jiwa,” jelas Firdan Azmi, salah satu anggota PKM dari unsur mahasiswa.
Ketua SM IAGI Itera, Dicky Falahuddin, menambahkan bahwa kegiatan ini diharapkan menjadi awal kerja sama berkelanjutan untuk memperluas cakupan edukasi ke seluruh desa di sekitar Teluk Lampung.
Melalui kolaborasi antara dosen, mahasiswa, dan masyarakat, program ini menjadi wujud nyata kontribusi Itera dalam meningkatkan kapasitas mitigasi bencana di wilayah pesisir. (Rilis/Humas)