ITERA NEWS-Ratusan peserta yang terdiri dari pelajar SD, SMP, SMA, perwakilan komunitas, insan pers, hingga pejabat daerah antusias mengikuti Sosialisasi Observatorium Astronomi ITERA Lampung (OAIL) dan Nonton Bareng Film “Iqro’ Petualangan Meraih Bintang” di XXI Mal Boemi Kedaton, Jumat (27/1/2017). Hadir pula pada kegiatan ini Sekretaris Daerah Provinsi Lampung Ir. Sutono, M.M. beserta jajaran, Bupati Pesawaran Dendi Ramadhona K, S.T., dan jajaran pimpinan ITERA.
Kegiatan diawali paparan oleh Rektor Institut Teknologi Sumatera (ITERA) Prof. Ir. Ofyar Z. Tamin, M.Sc., Ph.D. tentang rencana pembangunan OAIL di wilayah Taman Hutan Raya Wan Abdurrahman, Gunung Betung. Sebelum kawasan OAIL terbangun, ujar Rektor, beragam kegiatan telah dipersiapkan dan untuk sementara dipusatkan di Kampus ITERA. “Jadi kami tidak menunggu itu selesai dulu semua baru dipergunakan. Kegiatan akan dimulai sekarang juga karena banyak pengetahuan tentang astronomi yang perlu disampaikan kepada masyarakat,” ujar Rektor.
Menurut Rektor, sedikitnya ada lima program kegiatan yang sudah disiapkan seperti Edukasi Wisata, Kunjungan Malam Publik, Seminar dan Workshop, Pemantauan Fenomena Astronomi, dan Astro Camp. “Tanggal-tanggal kegiatan tersebut sudah kami tentukan. Kami sangat terbuka bagi masyarakat yang ingin mengikuti kegiatan tersebut,” jelasnya.
Rektor menambahkan pembangunan OAIL akan dilakukan bersama oleh ITERA, Institut Teknologi Bandung (ITB), dan Pemerintah provinsi (Pemprov) Lampung. Untuk melengkapi peralatan, seperti teropong bintang, tim ini juga mengharapkan donasi dari berbagai pihak agar kawasan observatorium yang lengkap dan canggih bisa segera terwujud di Lampung. “Seperti teropong kan harganya beragam. Mulai dari Rp 2 juta sampai miliaran. Nah, kami sangat berharap ada donatur besar yang bisa membantu kami melengkapi peralatan di OAIL ini.”
Sementara itu, usai menonton Film “Iqro’ Petualangan Meraih Bintang”, Sekretaris Daerah Provinsi Lampung Ir. Sutono, M.M. mengatakan film tersebut mengandung pesan bahwa Observatorium Boscha tengah menghadapi ancaman polusi cahaya yang tentunya mengganggu pengamatan astronomi. Oleh sebab itu, ujar dia, perlu dibangun Observatorium baru yang aman dari polusi cahaya dan dilengkapi peralatan yang lebih canggih. “Makanya kita bangun di Lampung.  Pembangunan ini akan dimulai tahun ini secara bertahap, dan diharapkan pada 2018 sudah mulai dioperasikan,” tegasnya.