ITERA NEWS. Pariwisata saat ini menjadi salah satu sektor tumpuan pemerintah untuk meningkatkan pembangunan dan perekonomian daerah. Pembangunan pariwisata yang tidak diikuti tata kelola yang baik, tentu dapat menjadi permasalahan yang serius pada jangka panjang, sehingga dibutuhkan konsep pariwisata berkelanjutan untuk memberikan manfaat dan tetap menjaga keaslian alam, sosial dan budaya.

Merespon hal tersebut, Program Studi Pariwisata Institut Teknologi Sumatera (ITERA) berupaya untuk menginisiasi kegiatan webinar membahas, Perencanaan Destinasi Pariwisata dalam mendukung perkembangan Kepariwisataan Secara Berkelanjutan. Kegiatan yang diadakan Rabu, 23 November 2023, tersebut menghadirkan akademisi Institut Teknologi Bandung (ITB) Prof. Dr. Ir. Heru Purboyo Hidayat Putro, D.E.A. Webinar tersebut dimoderatori oleh Koordinator Program Studi Pariwisata ITERA, Asep Nurul Ajiid Mustofa, S.T, M.T.

Pengembangan pariwisata berkelanjutan merupakan upaya untuk memastikan pariwisata tidak hanya dapat dinikmati generasi kita hari ini, akan tetapi juga dapat dinikmati generasi masa depan

Dalam pemaparan materi, Prof. Heru menekankan bahwa pengembangan pariwisata berkelanjutan merupakan upaya untuk memastikan pariwisata tidak hanya dapat dinikmati generasi kita hari ini, akan tetapi juga dapat dinikmati generasi masa depan. Hal ini sejalan dengan 12 tujuan pariwisata berkelanjutan yang ditetapkan United Nation World Tourism Organization (UNWTO), yaitu mewujudkan kelayakan ekonomi, kemakmuran lokal, kualitas kerja, kesetaraan sosial, pemenuhan pengunjung, kontrol oleh lokal, kesejahteraan komunitas, kekayaan budaya, integritas fisik, keanekaragaman hayati, efisiensi sumber daya, dan kemurnian lingkungan.

Webinar tersebut tidak hanya dihadiri oleh mahasiswa Prodi Pariwisata, tetapi juga para praktisi, akademisi dan masyarakat yang tertarik terhadap pariwisata berkelanjutan. Koordinator Prodi Pariwisata ITERA, Asep Nurul Ajiid Mustofa, S.T, M.T., menyimpulkan materi dari Prof. Heru, bahwa pariwisata dapat dikatakan bermanfaat bagi semua pihak ketika memiliki keberlanjutan jangka panjang. Hal ini menyangkut sumber daya tidak terlalu banyak dikonsumsi, lingkungan alam dan manusia dilindungi, pariwisata terintegrasi dengan kegiatan lain, serta memberikan manfaat nyata bagi masyarakat setempat, sehingga membentuk keseimbangan yang saling mendukung satu sama lain.

“Dalam proses keberlanjutannya, masyarakat setempat juga turut dilibatkan dan termasuk dalam perencanaan dan pelaksanaan pariwisata, selain itu, budaya dan masyarakat juga dihormati,” ujar Asep. (Rilis/Humas)