Observatorium Astronomi ITERA Lampung Amati Gerhana Bulan Total

Observatorium Astronomi ITERA Lampung Amati Gerhana Bulan Total

  • Post author:
  • Post category:Berita
Print Friendly, PDF & Email

ITERA NEWS. Institut Teknologi Sumatera (ITERA) melalui Observatorium Astronomi ITERA Lampung (OAIL) melakukan pengamatan Gerhana Bulan Total yang terjadi pada Selasa, 9 November 2022. Dalam pengamatan tersebut, OAIL ITERA menempatkan beberapa teleskop di dua tempat berbeda yaitu di kawasan Lampung Fair, PKOR Lampung, di Sekitar Embung C Kampus ITERA. Selain itu, OAIL ITERA juga bergabung dalam pengamatan secara internasional bersama tim pengamat Planetarium dan Observatorium Jakarta (POJ) dalam acara “Piknik Malam bersama Bloodmoon”.

Pengamatan yang diminati masyarakat, dan mahasiswa tersebut dilakukan secara visual menggunakan eyepiece dan teleskop katadioptrik Meade LX-90 dengan diameter 20 cm f/10, 4 teleskop Baride Optics A-102 diameter 102 mm, fokus 900 mm, dan Teleskop OZT-ALTS (refraktor triplet apokromat, diameter 152 mm, panjang fokus 1200 mm, dengan kamera ZWO ASI533 MC Pro). Meski telah mempersiapkan secara matang, pengamatan yang dilakukan di Kampus ITERA terhambat factor cuaca. Pada saat proses Gerhana Bulan cuaca mendung dan hujan ringan, sehingga menghalangi pengamatan. Meski demikian, tim OAIL ITERA tetap memberikan edukasi proses Gerhana Bulan, melalui pengamatan streaming yang dilakukan di lokasi berbeda di Indonesia.

Dosen Program Studi Sains Atmosfer dan Keplanetan ITERA Robiatul Muztaba, S.Si., M,Si., mengatakan cuaca mendung dan hujan mengakibatkan Gerhana Bulan Total yang sudah memasuki fasenya sejak pukul 15.30 WIB tidak terlihat di Lampung.

“Cuaca hujan mengganggu pengamatan gerhana pada hari ini. Sebenarnya awal gerhana sudah masuk sejak jam setengah 4 sore. Namun karena posisi bulannya masih di bawah Bumi, kita masih belum dapat melihat. Kemudian Bulan terbit puncaknya sekitar pukul 17.59 WIB. Untuk saat ini karena cuaca cukup gelap, berawan tebal, jadi kita belum bisa lihat gerhana bulan total,” ujar Robiatul Muztaba.

Pengamatan Gerhana Bulan di embung C kampus ITERA diselenggarakan bersama Himpunan Mahasiswa Sains Atmosfer dan Keplanetan ITERA (Himasaka). Acara tersebut dihadiri oleh sivitas akademika ITERA dan juga masyarakat umum. Pengamatan dilakukan dengan 4 teleskop Baride Optics A-102 diameter 102 mm, fokus 900 mm, secara visual menggunakan eyepiecedan teleskop robotic itera yang bisa di control untuk pengamatan di live streaming.

Diketahui pengamatan Gerhana Bulan yang berlokasi di embung C ITERA terkendala dikarenakan cuaca hujan. Namun OAIL yang telah bekerjasama dengan berbagai observatorium di Indonesia telah mendapatkan informasi berupa laporan pengamatan dari Surabaya dan Kalimantan yang berhasil mengamati gerhana bulan total. Para pengunjung kemudian diarahkan ke dalam laboratorium OAIL untuk diberikan materi serta sesi wawancara tentang Gerhana Bulan. []

Reporter : Zukruf Sidiq