Mahasiswa ITERA Angkat Potensi Limbah Kulit Pisang dan Kakao Sebagai Adsorbent Gas Buang Kendaraan

Mahasiswa ITERA Angkat Potensi Limbah Kulit Pisang dan Kakao Sebagai Adsorbent Gas Buang Kendaraan

  • Post author:
  • Post category:Berita
Print Friendly, PDF & Email

ITERA NEWS. Tim mahasiswa Institut Teknologi Sumatera (ITERA) yang terdiri dari Abdul Khanafy dari Program Studi Teknik Pertambangan, Dina Fauzizah Rabathi Al Choil (Teknik Pertambangan) dan Elza Faradila (Matematika) berhasil meraih Juara 2 dalam ajang Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional tahun 2021, yang diselenggarakan oleh Hasanuddin Research Festival (Harfest). Harfest merupakan salah satu himpunan yang mengembangkan potensi di bidang riset dan merupakan pusat riset mahasiswa UIN Hasanuddin Banten, yang diadakan November lalu.

Dalam ajang tersebut, tim mahasiwa ITERA mengusung karya tulis ilmiah bertajuk Adsorbent Gas Buangan CO, NO, NOX pada transportasi darat dengan kombinasi limbah kulit pisang (Musa acuminate L) dan limbah buah kakao (Theobroma cocoa L.) sebagai karbon aktif untuk mewujudkan SDGS 2045

Secara teknis Abdul menjelaskan, kedua limbah tersebut diolah menjadi karbon aktif yang kemudian diaplikasikan dengan kendaraan transportasi darat. Karbon aktif ini akan menyerap gas-gas emisi  berbahaya pada kendaraan transportasi darat seperti buangan CO, NO dan NOx.

“limbah kulit pisang dan buah kakao dapat diolah menjadi karbon aktif yang kemudian diaplikasikan dengan kendaraan transportasi darat.”

Abdul Khanafy, salah satu mahasiswa menyebut, penelitian tersebut didasari melihat banyaknya limbah kulit pisang dan kulit buah kakao yang tidak termanafaatkan dengan baik, dan juga banyaknya emsis gas berbahaya dari kendaraan transportasi darat yang kian hari kian meningkat.

Abdul berharap penelitian yang mereka lakukan dalam tahap kajian tersebut dapat diteliti  lebih lanjut dikarenakan bahan bahan yang digunakan termasuk bahan yang sangat melimpah dan diharapkan dapat digunakan maupun diterapkan secara langsung. “Kedepannya apabila keadaan telah membaik kami akan melakukan penelitian lebih lanjut,seperti menganalisa gas emisi yang berbahaya lainnya dari transportasi darat” ujar Abdul.  (Rilis/Humas)