ITERA NEWS – Program Studi Rekayasa Kosmetik Institut Teknologi Sumatera (Itera) bersama Fakultas Farmasi Universitas Airlangga (Unair) berkolaborasi dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat bertema pemberdayaan potensi lokal kopi di Kabupaten Tanggamus, Lampung. Kegiatan bertajuk “Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Tanggamus Lampung dalam Eksplorasi Potensi Kopi dan Hasil Sampingnya sebagai Produk Kesehatan” ini dilaksanakan di Saung Wanawiyata Widyakarya Wira Karya Sejahtera, Dusun 12 Way Tebu, Desa Gisting Atas, Kecamatan Gisting, Tanggamus.
Kegiatan yang berlangsung dengan dukungan pendanaan Rencana Kerja Anggaran Tahunan (RKAT) 2025 Fakultas Farmasi Unair tersebut diikuti sekitar 40 peserta, terdiri atas petani kopi dan ibu rumah tangga. Pelaksanaan kegiatan melibatkan sinergi antara Tim Pengabdian Masyarakat (PkM) Fakultas Farmasi Unair, Prodi Rekayasa Kosmetik Itera, Jurusan Farmasi Poltekkes Tanjung Karang, serta Kelompok Tani Wira Karya Hutan Sejahtera I yang diketuai Sujarwo. Kegiatan juga dihadiri Ketua KPH Pematang Neba, Dr. Ir. Budi Satria, S.Hut., M.E.
Kegiatan dibagi dalam dua sesi utama, yaitu penyuluhan teknik penyimpanan kopi yang benar bagi petani serta pelatihan pembuatan produk kosmetik berbahan dasar limbah kopi bagi ibu rumah tangga. Ketua tim PkM Fakultas Farmasi Unair, Prof. Dr. apt. Djoko Agus Purwanto, M.Si., menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan mendorong pemanfaatan potensi kopi lokal secara inovatif dan bernilai ekonomis. “Kami berharap kegiatan ini menjadi langkah awal pengembangan produk berbasis potensi lokal yang tidak hanya memberi manfaat bagi masyarakat, tetapi juga memiliki nilai jual tinggi di pasar yang lebih luas,” ujar Prof. Djoko.
Kami berharap kegiatan ini menjadi langkah awal pengembangan produk berbasis potensi lokal yang tidak hanya memberi manfaat bagi masyarakat, tetapi juga memiliki nilai jual tinggi di pasar yang lebih luas
Pada sesi pelatihan, tim dosen Prodi Rekayasa Kosmetik Itera bersama tim Fakultas Farmasi Unair memberikan pelatihan pembuatan body scrub dan clay mask menggunakan kulit ari kopi, yang selama ini dianggap sebagai limbah. Pelatihan ini disambut antusias peserta, khususnya ibu rumah tangga yang tertarik mengembangkan usaha rumahan berbasis produk kesehatan dan kecantikan alami. Prof. Dr. apt. Noorma Rosita, M.Si., anggota tim dosen Unair, menyampaikan bahwa pemanfaatan bahan alami dari hasil samping kopi memiliki potensi besar dalam industri kosmetik herbal.
Melalui program ini, masyarakat setempat memperoleh wawasan baru mengenai pengolahan kopi yang berkualitas sekaligus memanfaatkan limbah kopi menjadi produk bernilai tambah. Kolaborasi perguruan tinggi dengan masyarakat dan pemerintah daerah ini diharapkan menjadi langkah strategis dalam membangun ekonomi desa berbasis inovasi lokal di Kabupaten Tanggamus. (Rilis/Humas)