ITERA NEWS. Observatorium Astronomi ITERA Lampung (OAIL) melalui ITERA Robotic Teleskop (IRT) secara otomatis berhasil mengamati keindahan objek langit Western Veil Nebula, pada 7 Agustus 2022 lalu. Nebula Veil tampak seperti selendang yang berkibar di angkasa  dengan warna yang menakjubkan.

Kepala OAIL, Hakim L. Malasan, Ph.D., dalam keterangan tertulisnya menyampaikan, pemandangan Nebula Veil, berhasil teramati ITERA Robotic Teleskop (IRT)- GSO RC 10”’ f/8, iOptron CEM60, yang dilengkapi kamera ZWO ASI 533MM Pro dengan komposisi filter HOO. Hakim menjelaskan, Veil Nebula ini dikenal juga dengan NGC 6960, awan gas dan debu yang terpanaskan dan terionisasi di konstelasi Cygnus. Analisis emisi dari nebula menunjukkan adanya oksigen, belerang, dan hidrogen.

“Warna merah dari nebula ini berasal dari gas Hidrogen yang terionisasi dan warna biru berasal dari gas Oksigen yang terionisasi,” terang Hakim.

Lebih lanjut, Hakim menyebut, selendang di angkasa ini adalah sisa-sisa ledakan supernova yang terjadi sekitar 10.000 hingga 20.000 tahun yang lalu. Pada saat meledak, kenampakannya akan lebih terang dari Venus dan dapat dilihat di siang hari.

Jika diamati dari Bumi, nebula ini memiliki diameter sudut sekitar 6 kali diameter Bulan purnama, atau sekitar 3 derajat busur, dan memiliki lebar kurang lebih sekitar 70 tahun cahaya

Jika diamati dari Bumi, nebula ini memiliki diameter sudut sekitar 6 kali diameter Bulan purnama, atau sekitar 3 derajat busur, dan memiliki lebar kurang lebih sekitar 70 tahun cahaya. Sementar jaraknya terletak sekitar 1.500 tahun cahaya dari Bumi.

Menurut Hakim, pada pengamatan ini, OAIL hanya mengamati dari sebagian kecil dari Veil Nebula yaitu Western Veil Nebula. Sebenarnya nebula ini tergabung sebuah struktur yang lebih besar yang disebut dengan Cygnus Loop Supernova Remnant yang terdiri atas Western Veil Nebula yang mirip selendang, Eastern Veil Nebula yang tampak seperti kelelawar dan Pickering’s Triangular Wisp yang tampak seperti sapu terbang.

“Pengamatan otomatis dengan menggunakan ITERA Robotic Telescope memungkinkan pengamatan seperti ini dapat dilakukan secara otomatis maupun secara jarak jauh dan rutin,” ujar Hakim. (Rilis/Humas)