Jadi Pembicara Seminar Internasional Kepala LPPM ITERA Angkat Riset Salmon Center

Jadi Pembicara Seminar Internasional Kepala LPPM ITERA Angkat Riset Salmon Center

  • Post author:
  • Post category:Berita
Print Friendly, PDF & Email

ITERA NEWS. Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Institut Teknologi Sumatera (ITERA) Acep Purqon,Ph.D., berkesempatan menjadi salah satu narasumber seminar dan diskusi internasional yang diadakan Komunitas Global Ambassador of Sustainability bekerjasama dengan UNESCO Asia Pasific, Kamis, 24 Februari 2022. Dalam seminar yang mengangkat tajuk pembangunan keberlanjutan yakni ekonomi sirkular (circular economy) dan infrastruktur ramah lingkungan (green infrastructure), Kepala LPPM ITERA memaparkan riset yang dilakukan ITERA yakni pengembangan Samlon Center.

Dalam kesempatan tersebut, Acep Purqon, Ph.D., bersanding dengan pembicara internasional lainnnya membahas peran econophysics pada analisis circular economy. Selain ITERA,enam pembicara lain juga hadir dalam kegiatan tersebut,yakni Direktur REDAC,UNESCO Prof. Dr. Nor Azazi Zakaria, Dr.Wesam Al. Madhoun dari Gaza University, Palestine, Dr.Reazul Ahsandari University of Utah, Asia Campus, Assoc. Prof. Dr. ZulIlham Zulkiflee Lubes dari Universiti Malaya, Dr.Netranadasahu dari University of Delhi, dan Dr. Ziyad Abunada dari CQ University Australia.

Dalam materinya, Acep Purqon, Ph.D menggarisbawahi tentang circular economy in aqua culture tepatnya pada implementasi riset tentang Salmon Center yang saat ini dilakukan dirinya dan tim di ITERA. Salmon center merupakan salah satu bentuk kontribusi ITERA yang memang fokus melakukan penanganan permasalahan yang ada di Sumatera. Permasalahan yang saat ini dihadapi, diantaranya adalah masalah stunting atau gagal tumbuh akibat kekurangan gizi pada anak, dan permasalahan masih minimnya pemanfaatan energy berkelanjutan atau renewable energi.

“Melalui Salmon Center ITERA mencoba mengatasi dua permasalahan tersebut secara bersama,” ujar Acep.

Dalam membangun Salmon Center, ITERA tidak sendiri, akan tetapi menggandeng berbagai pihak guna melakukan riset tentang budidaya salmon berbasis di darat, bersama PT Awina Sinergi Internasional (Awina) asal Jepang, dengan didukung mitra industri dari Venembak, dan mitra perguruan tinggi melalui skema program Kedaireka.

Lebih lanjut Acep menyebut, golongan pengembangan keberlanjutan nomor 1 ialah no poverty yang berarti sirkular ekonomi menjadi bagian penting. Salah satu implementasi yang segera diterapkan di ITERA ialah Salmon Center.

“Salmon center diharapkan dapat menjadi solusi gizi dalam masalah stunting. Sesuai dengan tujuan ekonomi sirkular, alur produksi dari teknologi aquaculture tersebut akan menggunakan konsep zero waste. Sementara penggunaan wind turbin sebagai sumber energi menjadi implementasi penggunaan sumber energi terbarukan,” pungkas Acep. (Rilis/Humas)