ITERA dan PT AKA Sinergi Jajaki Kerjasama Pengembangan Energi Terbarukan

ITERA dan PT AKA Sinergi Jajaki Kerjasama Pengembangan Energi Terbarukan

  • Post author:
  • Post category:Berita
Print Friendly, PDF & Email

ITERA NEWS. Institut Teknologi Sumatera (ITERA) menjajaki peluang kerjasama dalam pengembangan energi terbarukan dengan PT AKA Sinergi Group. Hal ini ditandai dengan kehadiran Direktur Bidang Energi PT AKA Sinergi Group, Dr. Mikael Jazdzyk di kampus ITERA, Senin (16/4/2019).

Dr. Mikael menyebut, selama ini masyarakat termasuk di perguruan tinggi masih sangat bergantung dengan sumber energi listrik dari Perusahaan Listrik Negara (PLN). Padahal masyarakat bisa memanfaatkan sumber energi panas matahari sebagai salah satu sumber energi terbarukan yang ramah lingkungan. Apa lagi panas matahari sangat tidak terbatas dan bebas digunakan  dengan cuma-cuma di negara tropis seperti Indonesia. Untuk itu PT AKA Sinergi menawarkan kerjasama dengan ITERA dalam pengadaan infrastruktur pembangkit listrik tenaga surya.

Dalam pertemuan yang dihadiri langsung oleh Rektor ITERA Prof. Ir. Ofyar Z Tamin, M.Sc. Ph.D, para wakil rektor ITERA dan Tim Pusat Studi Energi Terbarukan ITERA, tersebut turut dibahas potensi ITERA dalam pengembangan sumber energi terbarukan dari sumber panas matahari.

Rektro ITERA Prof. Ir Ofyar Z Tamin, M.Sc. Ph.D menyebut, kampus ITERA sangat terbuka dengan berbagai pihak, terutama dalam pengembangan riset energi terbarukan, seperti pembangkit listrik energi panas matahari. ITERA juga telah memiliki tim khusus yang melakukan kajian dan riset secara mendalam tentang hal energi terbarukan, yaitu Pusat Studi Energi Terbarukan ITERA.

Rektor juga menyebut, saat ini sumber pasokan listri di ITERA masih mengandalkan listrik PLN, sebab, pengembangan sumber listrik dari panas matahari membutuhkan infrastruktur yang nilai investasinya sangat tinggi. Untuk itu, Rektor berharap melalui penjajakan kerjasama antara ITERA dan PT AKA Sinergi Group bisa menghasilkan sumber listrik dari panas matahari dengan biaya yang lebih terjangkau.

Salah Satu anggota peneliti di Pusat Studi Energi Terbarukan ITERA, Hadi Teguh Yudhistira, S.T. Ph. D.  berharap terjalin kolaborasi antara ITERA dan PT AKA Sinergi dalam pengembangan pembangkit listrik tenaga panas matahari. Hadi memaparkan data Pusat Studi Energi Terbarukan ITERA menunjukkan kebutuhan energi listrik di kampus ITERA akan terus meningkat. Pada tahun 2019 kebutuhan energi listrik ITERA mencapai 2000-3000 KVA, angka tersebut akan terus meningkat hingga pada 2034 diperkirakan mencapai 16.000 KVA.

Hadi juga menyebut ada beberapa alternatif pembangkit listrik tenaga surya yang bisa dikembangkan di kampus ITERA, seperti tipe PV Plant, solar farm location yaitu dengan memanfaatkan lahan terbuka di ITERA, hingga roof building area atau pemanfaatan atap gedung sebagai lokasi penempatan pembangkit listrik panas matahari. [Rudi]