HMP Mandalanata ITERA Kaji Dampak Kerusakan Jalan HM Ryacudu

HMP Mandalanata ITERA Kaji Dampak Kerusakan Jalan HM Ryacudu

  • Post author:
  • Post category:Berita
Print Friendly, PDF & Email

ITERA NEWS. Mahasiswa Institut Teknologi Sumatera (ITERA) yang tergabung di Himpunan Mahasiswa Planologi (HMP) Mandalanata ITERA, mengadakan diskusi publik mengkaji masalah kerusakan Jalan Mayjen HM Ryacudu di kampus ITERA, Sabtu (27/4/2019). Jalan Mayjen HM Ryacudu merupakan salah satu akses menuju kampus ITERA dan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) yang saat ini dalam kondisi rusak parah.
Diskusi terbuka ini menghadirkan pembicara inti pembina HMP Mandalanata ITERA Yudha Rahman S.T.,M.T., dosen Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota ITERA M. Zainal Ibad S.T., M.T. dan dosen dari Prodi Teknik Sipil ITERA M. Abi Berkah Nadi S.T.,M.T. Sementara peserta diskusi adalah perwakilan mahasiswa dari berbagai program studi seperi Teknik Sipil, Teknik Lingkungan, Teknik Geofisika, Teknik Geomatika, Arsitektur, dan Teknik Elektro serta perwakilan dari Kabinet Keluarga Mahasiswa (KM) ITERA.
Dosen Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota ITERA M. Zainal Ibad S.T., M.T. menuturkan semenjak JTTS diresmikan, pengguna jalan Ryacudu semakin meningkat dan mulai terjadi kerusakan jalan. Kerusakan semakin parah akibat cuaca hujan yang kerap terjadi, mengakibatkan jalan berlubang dan tergenang air. Menurut Zainal, kerusakan jalan Ryacudu mengakibatkan dampak yang serius. “Dampak secara makro dari kerusakan jalan adalah terhambatnya aksesbilitas dan menyebabkan kerugian bagi para pelaku ekonomi disekitar jalan tersebut. Sementara dampak mikro yakni masyarakat sekitar dan para pengguna jalan yang melintasi jalan tersebut merasakan ketidaknyamana,” ujar Zainal.
Sementara dosen dosen dari Prodi Teknik Sipil ITERA M. Abi Berkah Nadi S.T.,M.T. menekankan untuk menghindari kerusakan di jalan Ryacudu diperlukan perencanaan perancangan perkerasan jalan yang juga memperhatikan keberadaan drainase sebagai bagian yang penting dalam perencanaan suatu infrastruktur. Drainase yang dibuat harus disesuaikan dengan limpasan air dan juga debit hujan dari setiap daerah yang berbeda-beda. Kurangnya drainase yang baik menjadi salah satu penyebab rusaknya Jalan Ryacudu yang sering dilalui. “Dalam hal rusaknya Jalan Ryacudu, solusi yang dapat dilakukan yaitu memperhitungkan desain yang lebih baik, perencanaan struktur yang lebih teknis yang bisa bertahan untuk jangka panjang serta tidak lupa memperhatikan dampak lingkungan yang ditimbulkan,” ujar Abi.

Pembina HMP Mandalanata ITERA Yudha Rahman S.T.,M.T., menambahkan dari diskusi yang telah dilaksanakan, diharapkan menjadi bekal bagi para mahasiswa untuk bisa melihat, mempelajari, dan memperkaya wawasan terkait permasalahan yang ada di sekitar. Selain itu, diharapkan mahasiswa dapat menyumbangkan fikiran lewat keilmuan dari masing-masing program studi. “Diskusi ini juga menjadi wadah bagi mahasiswa untuk melatih dan meningkatkan kemampuan mereka untuk berfikir kritis dalam menanggapi isu-isu yang terjadi,” pungkas Yudha. [Rudi]