ITERA NEWS. Mahasiswa Institut Teknologi Sumatera (ITERA) yang sedang melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Pekon Rejosari, Kabupaten Pringsewu melaksanakan penanaman 100 bibit pohon di sekeliling Lapangan desa setempat, Minggu (19/1/2020).

Kegiatan yang dilakukan dengan mengikutsertakan masyarakat setempat tersebut bertujuan untuk melakukan penghijauan desa. Beberapa bibit tanaman yang ditanamkan antara lain adalah tanaman pohon jambu jamaika, petai, pala dan sengon. Bibit yang ditanamkan didapatkan dari Balai Pengelolaan DAS dan Hutan Lindung Way Seputih Way Sekampung Kota Agung.

Ketua kelompok 138 KKN ITERA di Rejosari, Rionaldi Prasetyo mengatakan, kegiatan ini dapat berlangsung dengan dibantu rekan KKN-nya dari berbagai program ilmu studi dan warga sekitar, terutama karang taruna Pekon Rejosari. Kegiatan penanaman ini bertujuan untuk penghijauan, penahan erosi tanah di lapangan, dan juga diharapkan dapat mengurangi polusi di udara. “Yang penting lagi, jika tanaman itu hidup semua akan ada hasilnya, baik diambil buahnya maupun kayunya,”ujar Rionaldi.

“Saya berharap, semoga apa yang telah didapat di lapangan dapat dijadikan pengalaman bagi mahasiswa untuk melanjutkan pendidikan.”

Kegiatan penanaman ini dimulai dengan penyerahan bibit pohon secara simbolis kepada sekretaris Kecamatan Pringsewu dan kepala Pekon Rejosari dan dilanjutkan dengan penanaman pohon secara bersama-sama oleh masyarakat sekitar.

Bantu Desa

Pejabat (PJ) Kepala Pekon Rejosari Edi Kusworo berterima kasih kepada mahasisa ITERA yang melaksanakan KKN di desanya. Program yang dikerjakan mahasiswa dinilai positif dan membantu desanya. “Saya berharap, semoga apa yang telah didapat di lapangan dapat dijadikan pengalaman bagi mahasiswa untuk melanjutkan pendidikan,” begitulah harapan dari Edi Kusworo.

Sekretaris Kecamatan (Sekcam) Pringsewu, Suyatno juga mengapresiasi program mahasiswa ITERA di wilayahnya, terutama penanaman bibit pohon. “Walaupun hanya 100 batang tapi yang kita nilai ada bentuk rasa kepedulian terhadap penghijauan yang memang sedang digalakkan oleh pemerintah pusat,” ujar Suyatno.

Suyatno berpesan, dua atau tiga tahun ke depan apa yang dilakukan mahasiswa itu akan terlihat hasilnya. “Bila perlu setiap liburan bisa menengoknya, sekaligus mengawal merawat pohon tersebut,”pungkasnya. [Humas]